Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan (RPP Tembakau), memuat pasal-pasal ancaman bredel bagi media massa dan pengekangan terhadap kebebasan berekspresi terutama dalam seni film dan sinetron.
Pasal 38 RPP Tembakau berbunyi, “Setiap orang dilarang menyiarkan dan menggambarkan dalam bentuk gambar atau foto, menayangkan, menampilkan atau menampakkan orang sedang merokok, memperlihatkan batang rokok, asap rokok, bungkus rokok atau yang berhubungan dengan produk tembakau di media cetak, media penyiaran, dan media teknologi informasi yang berhubungan dengan kegiatan komersial/iklan atau membuat orang ingin merokok”.
Penjelasan pasal ini berbunyi, “Termasuk dalam hal ini antara lain di film, sinetron dan acara-acara TV lainnya kecuali tayangan/liputan berita”.
Pasal 39 RPP berbunyi, “Setiap orang yang mengiklankan dan/atau mempromosikan produk tembakau tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 35 dan 36 dikenakan sanksi administratif oleh Menteri dan/atau menteri terkait berupa:
a. Perintah penarikan dan/atau perbaikan iklan;
b. Peringatan tertulis; dan/atau
c. Pencabutan izin pada pelanggaran berulang atau pelanggaran berat.”
Adapun yang dimaksud setiap orang dalam pasal ini adalah media massa cetak, elektronik dan media teknologi informasi. Pencabutan izin artinya adalah pencabutan izin frekuensi untuk media elektronik dan larangan terbit bagi media cetak dan teknologi informasi karena dua media ini tidak memerlukan izin terbit melainkan izin perusahaan penerbitan.
Dikutip dari Kanal Informasi, Sutradara Riri Reza mengatakan jika RPP itu diberlakukan, khususnya Pasal 39, insan film akan menghadapi problem yang luar biasa. “Ini jelas-jelas bentuk pengekangan terhadap kreativitas seorang insan film yang berusahaha menggambarkan sebuah realitas sosial. Orang merokok adalah realitas sosial yang kita hadapi sehari-hari. Apalagi kalau kita ingin menggambarkan suasana masyarakat tahun 1960-an di mana orang merokok di depan umum merupakan gambaran masyarakat secara riil. Bahkan dalam dunia perfilman, orang merokok merupakan bahasa tubuh yang menggambarkan sebuah suasana tanpa kata,” ujar Riri.
Menurut Riri, kalau ada tujuan baik yang menyangkut kesehatan atau pendidikan anak, pasal 39 itu merupakan pendekatan yang sangat tidak tepat. “Kita bisa membuat rating film, misalnya yang mengandung gambar orang merokok diklasifikasikan sebagai film untuk tigabelas tahun ke atas, atau bahkan untuk orang dewasa,” katanya.
Sementara itu, Ezki Suyanto, komisioner pada Komisi Penyiaran Indonesia mengatakan, pencabutan izin siaran harus dilakukan melalui pengadilan sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Penyiaran. KI
12 Mei 2011
RPP Tembakau Ancam Pembredelan Pers dan Kebebasan Berekspresi
07 Mei 2011
Ditolak Jadi Anggota MRP karena Dituduh Anti NKRI
Hana Hikoyabi, pemimpin umum mingguan Suara Perempuan Papua (SPP), yang terpilih secara langsung dalam pemilihan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), ditolak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi menjadi anggota MRP periode 2011-2016. Dikutip dari Kanal Informasi, Mendagri menolak Hikoyabi, yang terpilih sebagai wakil perempuan, karena yang bersangkutan dinilai tidak setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hikoyabi dan Agus Alua yang sudah terpilih oleh pemilihan secara langsung oleh konstituen pemilihnya, tidak masuk dalam daftar anggota yang dilantik.
Agus Alua, wakil dari Gereja Katolik, mantan Ketua MRP periode sebelumnya, meninggal dua hari sebelum pelantikan. Agus Alua adalah orang yang sangat kritis terhadap pemerintah Indonesia. Sebelumnya dia pengurus Presidium Dewan Papua (PDP), organisasi pro kemerdekaan Papua yang dipimpin Theys Hiyo Alue, yang dibunuh sejumlah anggota Kopassus pada 2000.
“Alasan Mendagri menolak pelantikan keanggotaan saya di MRP sangat tidak beralasan, karena seluruh proses dan prosedur pemilihan sudah saya ikuti. Persyaratan-persyaratan dari polisi dan kepala pengadilan sudah saya penuhi. Saya terpilih secara demokratis. Gubernur Papua telah membuat Surat Keputusan tentang Penetapan Anggota MRP Terpilih. Nama saya dan Agus Alua ada di daftar penetapan itu,” kata Hikayobi.
Surat Mendagri menyatakan, berdasarkan hasil verifikasi maka Agus Alue Alua, M.Th dan Hana Salomina Hikoyabi yang belum dapat disahkan karena tidak memenuhi persyaratan ketentuan Pasal 4 huruf c, d, dan h, Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2004 tentang Majelis Rakyat Papua.
Ketentuan itu berbunyi setiap anggota MRP harus setia dan taat kepada Pancasila dan memiliki komitmen yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; Setia dan taat kepada UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah yang sah; dan Memiliki keteladanan moral dan menjadi panutan masyarakat.
Hikoyabi sudah meminta klarifikasi ke Kementerian Dalam Negeri tentang penolakan ini, namun Kemedagri tetap pada keputusannya menolak melantik Hikayobi.
Agus Alua, wakil dari Gereja Katolik, mantan Ketua MRP periode sebelumnya, meninggal dua hari sebelum pelantikan. Agus Alua adalah orang yang sangat kritis terhadap pemerintah Indonesia. Sebelumnya dia pengurus Presidium Dewan Papua (PDP), organisasi pro kemerdekaan Papua yang dipimpin Theys Hiyo Alue, yang dibunuh sejumlah anggota Kopassus pada 2000.
“Alasan Mendagri menolak pelantikan keanggotaan saya di MRP sangat tidak beralasan, karena seluruh proses dan prosedur pemilihan sudah saya ikuti. Persyaratan-persyaratan dari polisi dan kepala pengadilan sudah saya penuhi. Saya terpilih secara demokratis. Gubernur Papua telah membuat Surat Keputusan tentang Penetapan Anggota MRP Terpilih. Nama saya dan Agus Alua ada di daftar penetapan itu,” kata Hikayobi.
Surat Mendagri menyatakan, berdasarkan hasil verifikasi maka Agus Alue Alua, M.Th dan Hana Salomina Hikoyabi yang belum dapat disahkan karena tidak memenuhi persyaratan ketentuan Pasal 4 huruf c, d, dan h, Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2004 tentang Majelis Rakyat Papua.
Ketentuan itu berbunyi setiap anggota MRP harus setia dan taat kepada Pancasila dan memiliki komitmen yang kuat untuk mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; Setia dan taat kepada UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah yang sah; dan Memiliki keteladanan moral dan menjadi panutan masyarakat.
Hikoyabi sudah meminta klarifikasi ke Kementerian Dalam Negeri tentang penolakan ini, namun Kemedagri tetap pada keputusannya menolak melantik Hikayobi.
06 Mei 2011
Potret Terindah dari Bali
Kisah hidup Ni Wayan Mertayani, gadis pemenang Lomba Foto Internasional Yayasan Anne Frank 2009 didokumentasikan melalui buku yang berjudul "Potret Terindah dari Bali". Buku ini disusun oleh Pande Komang Suryanita, seorang penulis di Denpasar, Bali. Ni Wayan Mertayani atau biasa dipanggil dengan nama Sepi, telah memenangkan lomba foto bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh Yayasan Anne Frank pada 2009 lalu.
Buku "Potret Terindah dari Bali" ditujukan untuk memberikan inspirasi bagi anak-anak Indonesia yang lain, bahwa sesulit apa pun kehidupan yang kini dijalani, mereka sebaiknya tetap memiliki mimpi dan cita-cita. Seperti Sepi atau Ni Wayan Mertayani, anak seorang pemulung di Bali yang bercita-cita untuk menjadi wartawati. Setiap kesempatan akan dimanfaatkannya sebaik mungkin. Bahkan foto karyanya yang telah memenangkan lomba foto internasional itu dibuatnya dengan menggunakan kamera yang dipinjamnya dari seorang turis asal Belanda.
Karya Ni Wayan Mertani, Juara Lomba Foto Internasional Yayasan Anne Frank 2009
KISAH GADIS PEMULUNG JADI JUARA LOMBA FOTO INTERNASIONAL
Kisah perjalanan hidup seorang gadis pemulung asal Bali bernama Ni Wayan Mertayani (16) yang menjuarai lomba foto internasional dari Museum Anne Frank, Belanda, dibukukan. Pande Komang Suryanita, penulis buku berjudul "Potret Terindah dari Bali" itu saat dihubungi di Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu, mengatakan buku itu diterbitkan Kaifa (grup Penerbit Mizan) pada awal Februari ini.
Materi buku mengungkapkan sisi kehidupan gadis yang biasa dipanggil dengan Ni Wayan atau Sepi itu. Penulis menguraikan secara detil bagaimana alur kehidupan Sepi yang begitu memilukan. Bermula dari kehilangan ayah dan rumah tinggal, Sepi bersama ibu dan adiknya, pindah ke sebuah gubuk di tepi Pantai Amed, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur.
Ni Wayan Mertayani
Di gubuk itu, Sepi menjalani hidup sebagai penjual makanan dan sesekali memulung barang bekas setelah pulang sekolah untuk dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih ibunya dalam kondisi sakit-sakitan. Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan turis asal Belanda bernama Dolly yang meminjami kamera untuk belajar memotret.
Hasil "jepretan" Sepi kemudian didaftarkan oleh Dolly pada lomba foto internasional yang diadakan Yayasan Anne Frank di Belanda, dengan tema "Apa Harapan Terbesarmu". Tak disangka, foto Sepi yang berobjek ayam yang sedang bertengger di pohon singkong karet berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan 200 peserta lain dari berbagai negara.
Menurut Pande Komang Suryanita, objek foto Sepi berupa ayam, merupakan representasi diri Sepi. Bila hujan ia kehujanan begitu juga kala panas menyengat karena kondisi gubuk yang ditempatinya begitu memprihatinkan. "Namun, cerita hidup Sepi bukan bermaksud mencari simpati dari pembaca tentang nasib kurang beruntung yang dialaminya. Justru, kisah itu kami angkat menjadi buku, dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia agar tidak pernah menyerah dalam menjalani hidup," ujar Suryanita.
Kisah hidup Sepi, lanjut Suryanita, terbukti amat inspiratif karena dalam kondisi hidup serba kekurangan, Sepi tak pernah berhenti berupaya agar roda hidupnya bergulir menjadi lebih baik. Tak berbeda dengan kisah hidup Anne Frank, yakni seorang gadis Yahudi yang bertahun-tahun hidup dalam persembunyian untuk menyelamatkan diri dari tentara Nazi, yang menjadi tokoh idola bagi Sepi. Dalam persembunyian, Anne menulis dalam buku harian tentang cita-cita yang ingin diraihnya kalau keadaan sudah aman.
Buku "Potret Terindah dari Bali" sekaligus ingin mengungkapkan bahwa mimpi atau cita-cita dapat menjadi kekuatan seorang anak agar dapat menjalani hidup, sesulit apapun, kata Suryanita. "Seperti halnya yang dialami Sepi. Mimpi dan cita-citanya menjadi jurnalis, membuatnya tak pernah putus asa. Hidupnya yang sulit bukan membuatnya tak bisa berkelit," ujar penulis yang menetap di Denpasar itu. www.antaranews.com
Buku "Potret Terindah dari Bali" ditujukan untuk memberikan inspirasi bagi anak-anak Indonesia yang lain, bahwa sesulit apa pun kehidupan yang kini dijalani, mereka sebaiknya tetap memiliki mimpi dan cita-cita. Seperti Sepi atau Ni Wayan Mertayani, anak seorang pemulung di Bali yang bercita-cita untuk menjadi wartawati. Setiap kesempatan akan dimanfaatkannya sebaik mungkin. Bahkan foto karyanya yang telah memenangkan lomba foto internasional itu dibuatnya dengan menggunakan kamera yang dipinjamnya dari seorang turis asal Belanda.
Karya Ni Wayan Mertani, Juara Lomba Foto Internasional Yayasan Anne Frank 2009
KISAH GADIS PEMULUNG JADI JUARA LOMBA FOTO INTERNASIONAL
Kisah perjalanan hidup seorang gadis pemulung asal Bali bernama Ni Wayan Mertayani (16) yang menjuarai lomba foto internasional dari Museum Anne Frank, Belanda, dibukukan. Pande Komang Suryanita, penulis buku berjudul "Potret Terindah dari Bali" itu saat dihubungi di Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu, mengatakan buku itu diterbitkan Kaifa (grup Penerbit Mizan) pada awal Februari ini.
Materi buku mengungkapkan sisi kehidupan gadis yang biasa dipanggil dengan Ni Wayan atau Sepi itu. Penulis menguraikan secara detil bagaimana alur kehidupan Sepi yang begitu memilukan. Bermula dari kehilangan ayah dan rumah tinggal, Sepi bersama ibu dan adiknya, pindah ke sebuah gubuk di tepi Pantai Amed, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur.
Ni Wayan Mertayani
Di gubuk itu, Sepi menjalani hidup sebagai penjual makanan dan sesekali memulung barang bekas setelah pulang sekolah untuk dapat membantu ekonomi keluarga, terlebih ibunya dalam kondisi sakit-sakitan. Hingga suatu ketika, ia bertemu dengan turis asal Belanda bernama Dolly yang meminjami kamera untuk belajar memotret.
Hasil "jepretan" Sepi kemudian didaftarkan oleh Dolly pada lomba foto internasional yang diadakan Yayasan Anne Frank di Belanda, dengan tema "Apa Harapan Terbesarmu". Tak disangka, foto Sepi yang berobjek ayam yang sedang bertengger di pohon singkong karet berhasil menjadi pemenang dan mengalahkan 200 peserta lain dari berbagai negara.
Menurut Pande Komang Suryanita, objek foto Sepi berupa ayam, merupakan representasi diri Sepi. Bila hujan ia kehujanan begitu juga kala panas menyengat karena kondisi gubuk yang ditempatinya begitu memprihatinkan. "Namun, cerita hidup Sepi bukan bermaksud mencari simpati dari pembaca tentang nasib kurang beruntung yang dialaminya. Justru, kisah itu kami angkat menjadi buku, dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia agar tidak pernah menyerah dalam menjalani hidup," ujar Suryanita.
Kisah hidup Sepi, lanjut Suryanita, terbukti amat inspiratif karena dalam kondisi hidup serba kekurangan, Sepi tak pernah berhenti berupaya agar roda hidupnya bergulir menjadi lebih baik. Tak berbeda dengan kisah hidup Anne Frank, yakni seorang gadis Yahudi yang bertahun-tahun hidup dalam persembunyian untuk menyelamatkan diri dari tentara Nazi, yang menjadi tokoh idola bagi Sepi. Dalam persembunyian, Anne menulis dalam buku harian tentang cita-cita yang ingin diraihnya kalau keadaan sudah aman.
Buku "Potret Terindah dari Bali" sekaligus ingin mengungkapkan bahwa mimpi atau cita-cita dapat menjadi kekuatan seorang anak agar dapat menjalani hidup, sesulit apapun, kata Suryanita. "Seperti halnya yang dialami Sepi. Mimpi dan cita-citanya menjadi jurnalis, membuatnya tak pernah putus asa. Hidupnya yang sulit bukan membuatnya tak bisa berkelit," ujar penulis yang menetap di Denpasar itu. www.antaranews.com
02 Mei 2011
Jangan Bunuh Penyampai Pesan
Dari semua serangan terhadap media dan praktisinya, tidak ada yang lebih keji dari pembunuhan jurnalis, dan pelakunya bisa pergi dengan bebas. Demikian pernyataan Southeast Asian Press Alliance (SEAPA) di Bangkok sebagaimana dikutip dari Kanal Informasi, dalam rangka hari Kebebasan Pers Sedunia, 3 Mei 2011. Menurut SEAPA setidaknya tujuh pekerja media tewas di beberapa negara Asia Tenggara pada 2010 karena mereka melaksanakan tugasnya sebagai pekerja media.
Di Filipina saja, empat orang tewas sepanjang 2010. Sebagian besar korban adalah pekerja radio siaran di provinsi-provinsi yang dibungkam setelah mereka menyiarkan kasus-kasus suap dan korupsi di kantor-kantor pemerintah daerah. Memang, Filipina memiliki catatan paling banyak mengenai pembunuhan wartawan dalam menjalankan tugas. “Kami mengacu pada Pembantaian Ampatuan, di mana 32 pekerja media ditembak mati berkaitan dengan peristiwa politik. Pembunuhan terus terjadi. Tahun ini, dua orang wartawan terbunuh di Filipina,” kata Gayathry Venkiteswaran, Direktur Eksekutif SEAPA.
Di tempat lain di Asia Tenggara, wartawan juga menjadi sasaran. Salah satu wartawan tewas dalam tugas di Indonesia pada 2010. Di Thailand, dua pekerja media asing ditembak mati ketika mereka meliput unjuk rasa tahun lalu.
“Tapi di luar pembunuhan, perhatian yang lebih besar adalah bagaimana pemerintah merespon kejahatan ini. Di Filipina, kasus pembantaian Ampatuan beberapa saksi kunci dibunuh. Di Thailand, para tersangka di balik kematian juru kamera Reuters Muramoto dan wartawan foto freelance Polenghi tetap misterius. Di Indonesia, pengadilan membebaskan para terdakwa pembunuhan reporter Ridwan Salamun. Ridwan bahkan dituduh terlibat dalam kerusuhan,” lanjut Gayatrhy.
Menurut Gayatrhy, dapat disimpulkan, kebanyakan para tersangka mampu lolos dari hukuman. Entah karena pemerintah yang bersangkutan dan lembaga-lembaganya tidak kompeten atau sengaja menutup mata terhadap kejahatan atau rentan terhadap kekuasaan dan pengaruh pelaku dan pelindung mereka di tempat-tempat tinggi.
“Impunitas merupakan pelanggaran yang sangat serius terhadap kebebasan pers di Asia Tenggara. SEAPA pada Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun ini, marah atas pembunuhan rekan kami di media dan lambatnya keadilan di berbagai negara di wilayah ini. Oleh karena itu kami mendesak pemerintah negara-negara di Asia Tenggara untuk memastikan bahwa wartawan diberikan ruang demokratis untuk mempraktekkan profesi mereka dan melindungi keamanan pribadi mereka. Kami mendesak para kepala negara untuk mempercepat penyidikan dan penuntutan kasus-kasus yang melibatkan pembunuhan para wartawan,” lanjut Gayathry.
Membunuh penyampai pesan, istilah untuk wartawan, tidak memecahkan masalah mereka yang berkuasa. Tindakan-tindakan biadab hanya akan menempatkan masyarakat demokratis dalam bahaya.
Di Filipina saja, empat orang tewas sepanjang 2010. Sebagian besar korban adalah pekerja radio siaran di provinsi-provinsi yang dibungkam setelah mereka menyiarkan kasus-kasus suap dan korupsi di kantor-kantor pemerintah daerah. Memang, Filipina memiliki catatan paling banyak mengenai pembunuhan wartawan dalam menjalankan tugas. “Kami mengacu pada Pembantaian Ampatuan, di mana 32 pekerja media ditembak mati berkaitan dengan peristiwa politik. Pembunuhan terus terjadi. Tahun ini, dua orang wartawan terbunuh di Filipina,” kata Gayathry Venkiteswaran, Direktur Eksekutif SEAPA.
Di tempat lain di Asia Tenggara, wartawan juga menjadi sasaran. Salah satu wartawan tewas dalam tugas di Indonesia pada 2010. Di Thailand, dua pekerja media asing ditembak mati ketika mereka meliput unjuk rasa tahun lalu.
“Tapi di luar pembunuhan, perhatian yang lebih besar adalah bagaimana pemerintah merespon kejahatan ini. Di Filipina, kasus pembantaian Ampatuan beberapa saksi kunci dibunuh. Di Thailand, para tersangka di balik kematian juru kamera Reuters Muramoto dan wartawan foto freelance Polenghi tetap misterius. Di Indonesia, pengadilan membebaskan para terdakwa pembunuhan reporter Ridwan Salamun. Ridwan bahkan dituduh terlibat dalam kerusuhan,” lanjut Gayatrhy.
Menurut Gayatrhy, dapat disimpulkan, kebanyakan para tersangka mampu lolos dari hukuman. Entah karena pemerintah yang bersangkutan dan lembaga-lembaganya tidak kompeten atau sengaja menutup mata terhadap kejahatan atau rentan terhadap kekuasaan dan pengaruh pelaku dan pelindung mereka di tempat-tempat tinggi.
“Impunitas merupakan pelanggaran yang sangat serius terhadap kebebasan pers di Asia Tenggara. SEAPA pada Hari Kebebasan Pers Sedunia tahun ini, marah atas pembunuhan rekan kami di media dan lambatnya keadilan di berbagai negara di wilayah ini. Oleh karena itu kami mendesak pemerintah negara-negara di Asia Tenggara untuk memastikan bahwa wartawan diberikan ruang demokratis untuk mempraktekkan profesi mereka dan melindungi keamanan pribadi mereka. Kami mendesak para kepala negara untuk mempercepat penyidikan dan penuntutan kasus-kasus yang melibatkan pembunuhan para wartawan,” lanjut Gayathry.
Membunuh penyampai pesan, istilah untuk wartawan, tidak memecahkan masalah mereka yang berkuasa. Tindakan-tindakan biadab hanya akan menempatkan masyarakat demokratis dalam bahaya.
Fellowship Buat Jurnalis Perempuan
Elizabeth Neuffer
International Women’s Media Foundation (IWMF) membuka kesempatan untuk mengajukan aplikasi Beasiswa Elizabeth Neuffer 2011-2012,sebagai upaya penghormatan terhadap Elizabeth Neuffer, wartawan The Boston Globe dan peraih Penghargaan Jurnalistik IWFM untuk Keberanian 1998 yang tewas di Irak dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. Demikian dikutip dari Kanal Informasi.
Kegiatan ini akan dilaksanakan dari bulan September 2011 higga Maret 2012. Batas waktu pendaftaran 27 Mei 2011. Program ini dirancang oleh keluarga Neuffer dan teman-temannya dan bertujuan untuk mengabadikan kenangan terhadap diri almarhumah dalam mempromosikan pemahaman internasional tentang hak asasi manusia dan keadilan sosial sekaligus menciptakan kesempatan bagi jurnalis perempuan untuk membangun ketrampilan mereka.
Seorang jurnalis perempuan akan dipilih untuk tinggal selama satu tahun akademik di Amerika Serikat dalam sebuah program khusus dengan akses ke universitas-universitas di Boston dan akses ke surat-surat kabar The Boston Globe dan The New York Times. Program ini akan memberikan kesempatan kepada yang terpilih melakukan penelitian akademik dan mengasah kemampuan pelaporannya meliputi topik yang terkait dengan hak asasi manusia.
Beasiswa Elizabeth Neuffer ini terbuka untuk jurnalis perempuan yang memfokuskan dirinya pada isu-isu hak asasi manusia dan keadilan sosial. Pelamar harus mendedikasikan diri pada karir jurnalistik baik di media cetak, penyiaran atau media online serta menunjukkan komitmen yang kuat untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan rekan-rekan seprofesi setelah beasiswa selesai. Kemampuan berbahasa Inggris lisan dan tertulis adalah syarat mutlak. Beasiswa yang diberikan termasuk tiket pesawat terbang, biaya hidup dan perumahan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://bit.ly/gtyZHj.
International Women’s Media Foundation (IWMF) membuka kesempatan untuk mengajukan aplikasi Beasiswa Elizabeth Neuffer 2011-2012,sebagai upaya penghormatan terhadap Elizabeth Neuffer, wartawan The Boston Globe dan peraih Penghargaan Jurnalistik IWFM untuk Keberanian 1998 yang tewas di Irak dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. Demikian dikutip dari Kanal Informasi.
Kegiatan ini akan dilaksanakan dari bulan September 2011 higga Maret 2012. Batas waktu pendaftaran 27 Mei 2011. Program ini dirancang oleh keluarga Neuffer dan teman-temannya dan bertujuan untuk mengabadikan kenangan terhadap diri almarhumah dalam mempromosikan pemahaman internasional tentang hak asasi manusia dan keadilan sosial sekaligus menciptakan kesempatan bagi jurnalis perempuan untuk membangun ketrampilan mereka.
Seorang jurnalis perempuan akan dipilih untuk tinggal selama satu tahun akademik di Amerika Serikat dalam sebuah program khusus dengan akses ke universitas-universitas di Boston dan akses ke surat-surat kabar The Boston Globe dan The New York Times. Program ini akan memberikan kesempatan kepada yang terpilih melakukan penelitian akademik dan mengasah kemampuan pelaporannya meliputi topik yang terkait dengan hak asasi manusia.
Beasiswa Elizabeth Neuffer ini terbuka untuk jurnalis perempuan yang memfokuskan dirinya pada isu-isu hak asasi manusia dan keadilan sosial. Pelamar harus mendedikasikan diri pada karir jurnalistik baik di media cetak, penyiaran atau media online serta menunjukkan komitmen yang kuat untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan rekan-rekan seprofesi setelah beasiswa selesai. Kemampuan berbahasa Inggris lisan dan tertulis adalah syarat mutlak. Beasiswa yang diberikan termasuk tiket pesawat terbang, biaya hidup dan perumahan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://bit.ly/gtyZHj.
29 April 2011
Paranoid
“Only the paranoid survive.” Zaman tampaknya membuktikan kata-kata itu. Ya, hanya orang paranoid yang bisa bertahan.
Itu bukanlah kutipan dari novel Tom Clancy, bukan pula omongan jenderal pongah, Napoleon Bonaparte, yang Anda boleh mengabaikannya. Tapi, kata-kata itu keluar dari orang yang membesarkan bisnis prosesor, Intel Corp, yakni Andrew Grove atau biasa dipanggil Andy Grove.
Grove telah menjadi presiden direktur, CEO (chief executive officer), serta komisaris utama di Intel selama 18 tahun sejak 1979. Dia lelaki tangguh. Pria kurus ini sangat mafhum apa arti “paranoid” dan “survive”.
Dulu, Grove hengkang dari kotanya, Budapest, Hungaria, saat revolusi meletus pada 1956. Dia berlayar dan menjadi imigran di New York City pada 1957. Revolusi itulah yang membuatnya belajar arti “paranoid” dan “survive”.
Saat membangun bisnis Intel, keyakinan terhadap “paranoid” itu pula yang membuatnya tahan banting. Lihatlah bagaimana Intel membangun ketergantungan pengguna komputer pada Intel. Biarpun ada AMD atau RISC, Intel tetap bisa menguasai pasar. Saking paranoidnya, Intel seperti berkejaran dengan waktu untuk menciptakan prosesor yang makin murah, dan semakin irit baterai. Ingat Pentium I, Pentium II, Celeron, Dual Core, sampai berkembang jauh menjadi Core i7? Itulah hasil kerja orang-orang paranoid seperti Grove.
Di tengah persaingan penjualan prosesor yang sengit, Grove bisa meningkatkan kapitalisasi Intel hingga 4.500 persen. Wow! Bahkan, Intel pada 1997 dinobatkan menjadi perusahaan paling bernilai. Grove sendiri dipilih menjadi Person of The Year oleh majalah Time.
Orang atau organisasi yang paranoid ini adalah makhluk-makhluk dengan napas panjang. Zaman sulit menghentikan mereka. Sejarah telah mencatat itu.
Sebaliknya, orang-orang yang santai, terlena dengan kesuksesan, terbukti bernapas pendek. Mereka mudah sekali terdampar saat pasar baru tiba. Motorola adalah contohnya. Pada era 1994-an, Motorola adalah raja peranti komunikasi. Mereka menikmati kekayaan yang berlimpah. Tapi, umur kejayaan mereka tak lama. Saat Nokia mulai menancapkan kuku pada 2000, kejayaan Motorola pun memudar. Mereka kalah telak dalam produksi telepon seluler, baik desain, fungsi, maupun harga. Pangsa pasar Motorola anjlok, dari 45 persen menjadi 15 persen. Orang pun bertanya-tanya, bagaimana mungkin perusahaan yang disebut oleh konsultan A.T. Kearney sebagai “perusahaan dengan manajemen terbaik di dunia” bisa bertekuk lutut di hadapan Nokia? Pasar Nokia naik menjadi 31 persen.
Motorola gagal menjadi paranoid. Mereka menikmati kejayaan dan lupa bahwa rival-rival baru bermunculan. Motorola telat melakukan investasi di dunia komunikasi digital, maka Nokia pun menjadi raja baru. Mereka ponsel sejuta umat.
Sejarah kesalahan Motorola itu rupanya terulang pada Nokia. Tak ada orang paranoid di tubuh Nokia, saat Apple meluncurkan iPhone pada 2004. Nokia masih membanggakan ponsel Nokia Communicator dan sistem Symbian-nya. Dalam waktu singkat, semua itu menjadi “jadul” pasar keburu menjadi bubur. iPhone menjadi Sang Fenomena.
Tapi, pertunjukan belum usai. Waktu akan menghancurkan perusahaan-perusahaan yang tak paranoid. Apple, meski cerdas, dikenal lambat dalam merespons pasar. Geng penghasil ponsel Android punya kans besar untuk menggusurnya. TI
Itu bukanlah kutipan dari novel Tom Clancy, bukan pula omongan jenderal pongah, Napoleon Bonaparte, yang Anda boleh mengabaikannya. Tapi, kata-kata itu keluar dari orang yang membesarkan bisnis prosesor, Intel Corp, yakni Andrew Grove atau biasa dipanggil Andy Grove.
Grove telah menjadi presiden direktur, CEO (chief executive officer), serta komisaris utama di Intel selama 18 tahun sejak 1979. Dia lelaki tangguh. Pria kurus ini sangat mafhum apa arti “paranoid” dan “survive”.
Dulu, Grove hengkang dari kotanya, Budapest, Hungaria, saat revolusi meletus pada 1956. Dia berlayar dan menjadi imigran di New York City pada 1957. Revolusi itulah yang membuatnya belajar arti “paranoid” dan “survive”.
Saat membangun bisnis Intel, keyakinan terhadap “paranoid” itu pula yang membuatnya tahan banting. Lihatlah bagaimana Intel membangun ketergantungan pengguna komputer pada Intel. Biarpun ada AMD atau RISC, Intel tetap bisa menguasai pasar. Saking paranoidnya, Intel seperti berkejaran dengan waktu untuk menciptakan prosesor yang makin murah, dan semakin irit baterai. Ingat Pentium I, Pentium II, Celeron, Dual Core, sampai berkembang jauh menjadi Core i7? Itulah hasil kerja orang-orang paranoid seperti Grove.
Di tengah persaingan penjualan prosesor yang sengit, Grove bisa meningkatkan kapitalisasi Intel hingga 4.500 persen. Wow! Bahkan, Intel pada 1997 dinobatkan menjadi perusahaan paling bernilai. Grove sendiri dipilih menjadi Person of The Year oleh majalah Time.
Orang atau organisasi yang paranoid ini adalah makhluk-makhluk dengan napas panjang. Zaman sulit menghentikan mereka. Sejarah telah mencatat itu.
Sebaliknya, orang-orang yang santai, terlena dengan kesuksesan, terbukti bernapas pendek. Mereka mudah sekali terdampar saat pasar baru tiba. Motorola adalah contohnya. Pada era 1994-an, Motorola adalah raja peranti komunikasi. Mereka menikmati kekayaan yang berlimpah. Tapi, umur kejayaan mereka tak lama. Saat Nokia mulai menancapkan kuku pada 2000, kejayaan Motorola pun memudar. Mereka kalah telak dalam produksi telepon seluler, baik desain, fungsi, maupun harga. Pangsa pasar Motorola anjlok, dari 45 persen menjadi 15 persen. Orang pun bertanya-tanya, bagaimana mungkin perusahaan yang disebut oleh konsultan A.T. Kearney sebagai “perusahaan dengan manajemen terbaik di dunia” bisa bertekuk lutut di hadapan Nokia? Pasar Nokia naik menjadi 31 persen.
Motorola gagal menjadi paranoid. Mereka menikmati kejayaan dan lupa bahwa rival-rival baru bermunculan. Motorola telat melakukan investasi di dunia komunikasi digital, maka Nokia pun menjadi raja baru. Mereka ponsel sejuta umat.
Sejarah kesalahan Motorola itu rupanya terulang pada Nokia. Tak ada orang paranoid di tubuh Nokia, saat Apple meluncurkan iPhone pada 2004. Nokia masih membanggakan ponsel Nokia Communicator dan sistem Symbian-nya. Dalam waktu singkat, semua itu menjadi “jadul” pasar keburu menjadi bubur. iPhone menjadi Sang Fenomena.
Tapi, pertunjukan belum usai. Waktu akan menghancurkan perusahaan-perusahaan yang tak paranoid. Apple, meski cerdas, dikenal lambat dalam merespons pasar. Geng penghasil ponsel Android punya kans besar untuk menggusurnya. TI
15 April 2011
Green Party dan Usaha-Usaha Tambang para Politisi
Hanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menyatakan diri sebagai “green party” (partai hijau) di antara sekian banyak partai yang ada. Partai hijau bukan dalam arti partai Islam, melainkan partai yang memiliki perhatian lingkungan. Partai-partai lain masih menahan diri untuk menjadi partai hijau. Dikutip dari Kanal Informasi, ada banyak kendala untuk mendeklarasikan diri sebagai partai hijau, mengapa? Karena sebagian besar partai menggantungkan dananya dari para pengurus partai yang merupakan pengusaha tambang: mineral, minyak dan gas.
Partai Golkar, Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie adalah pengusaha tambang. Ia memiliki usaha tambang batubara, PT Bumi Resources dan usaha-usaha tambang lainnya seperti tambang emas. Bakrie dulu memiliki saham di tambang emas Freeport Indonesia dan pada 1998 menjualnya kepada Bob Hasan. Kini, mesin uang holding Bakrie ditopang oleh tambang batubara.
Sutrisno Bachir ketika menjalankan PAN sebagai Ketua Umum, adalah salah satu pemilik saham Bumi Resources satu perusahaan dengan Aburizal Bakrie. Sudah pasti, uang pribadi Sutrisno sedikit banyak tersedot ke dalam pembiyaaan kegiatan PAN.
Partai Demokrat, partai baru pemenang Pemilu 2009, juga berusaha mencari dana dari pertambangan, dengan misalnya memasok batubara untuk PT PLN.
Sofyan Djalil, mantan Menteri BUMN, kader Partai Demokrat juga memiliki saham di Bumi Resources. Batubara memang sedang booming. Harganya mahal tetapi ongkos penambangannya murah. Banyak pengusaha tambang batubara dikayakan dari tambang ini. Bakrie pernah menjadi orang terkaya di Asia Tenggara, dengan demikian sudah pasti orang terkaya di Indonesia.
Taufik Keimas, Ketua Dewan Pembina PDIP memiliki usaha tambang pasir di pesisir Sumatera. Pasir-pasir itu diekspor ke Singapura untuk reklamasi Pulau Sentosa yang kini jadi pusat kasino terbesar di Asia. Arifin Panigoro, pengusaha minyak dan gas dulu menyokong PDIP sebelum pindah ke Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dan kemudian keluar lagi. Di zaman Orde Baru, Partai Demokrasi Indonesia juga ditopang oleh para pengusaha tambang, seperti Jusuf Merukh yang merupakan penambang emas.
Para politisi dan anggota DPRD di wilayah-wilayah penambangan batubara adalah para pemilik konsesi penambangan. Di wilayah-wilayah penghasil tambang, keluarga kapala daerah setempat adalah para pemegang konsesi tambang. Demikian juga para politisi di DPR RI, sebagian dari mereka merangkap pengusaha tambang: pemilik konsesi penambangan atau sekadar broker.
Dengan kenyataan seperti ini, sulit mengharapkan, partai-partai politik memiliki perhatian pada lingkungan, karena para elite politisinya adalah para pengusaha tambang.
Partai Golkar, Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie adalah pengusaha tambang. Ia memiliki usaha tambang batubara, PT Bumi Resources dan usaha-usaha tambang lainnya seperti tambang emas. Bakrie dulu memiliki saham di tambang emas Freeport Indonesia dan pada 1998 menjualnya kepada Bob Hasan. Kini, mesin uang holding Bakrie ditopang oleh tambang batubara.
Sutrisno Bachir ketika menjalankan PAN sebagai Ketua Umum, adalah salah satu pemilik saham Bumi Resources satu perusahaan dengan Aburizal Bakrie. Sudah pasti, uang pribadi Sutrisno sedikit banyak tersedot ke dalam pembiyaaan kegiatan PAN.
Partai Demokrat, partai baru pemenang Pemilu 2009, juga berusaha mencari dana dari pertambangan, dengan misalnya memasok batubara untuk PT PLN.
Sofyan Djalil, mantan Menteri BUMN, kader Partai Demokrat juga memiliki saham di Bumi Resources. Batubara memang sedang booming. Harganya mahal tetapi ongkos penambangannya murah. Banyak pengusaha tambang batubara dikayakan dari tambang ini. Bakrie pernah menjadi orang terkaya di Asia Tenggara, dengan demikian sudah pasti orang terkaya di Indonesia.
Taufik Keimas, Ketua Dewan Pembina PDIP memiliki usaha tambang pasir di pesisir Sumatera. Pasir-pasir itu diekspor ke Singapura untuk reklamasi Pulau Sentosa yang kini jadi pusat kasino terbesar di Asia. Arifin Panigoro, pengusaha minyak dan gas dulu menyokong PDIP sebelum pindah ke Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dan kemudian keluar lagi. Di zaman Orde Baru, Partai Demokrasi Indonesia juga ditopang oleh para pengusaha tambang, seperti Jusuf Merukh yang merupakan penambang emas.
Para politisi dan anggota DPRD di wilayah-wilayah penambangan batubara adalah para pemilik konsesi penambangan. Di wilayah-wilayah penghasil tambang, keluarga kapala daerah setempat adalah para pemegang konsesi tambang. Demikian juga para politisi di DPR RI, sebagian dari mereka merangkap pengusaha tambang: pemilik konsesi penambangan atau sekadar broker.
Dengan kenyataan seperti ini, sulit mengharapkan, partai-partai politik memiliki perhatian pada lingkungan, karena para elite politisinya adalah para pengusaha tambang.
Serangan Hacker Bernama “DDoS”
Dua situs Malaysia yakni Malaysiakini.com, Sarawakreport.org dua situs berita independen di Malaysia dan Prachatai.com situs berita independen di Bangkok mengalami serangan “DDoS”. Demikian laporan laporan Gayatrhy Venkiteswaran, Direktur Eksekutif Southeast Asia Press Alliance (SEAPA) mitra Kanal Informasi di Bangkok, hari ini. Ketiga situs berita tersebut lumpuh karena serangan tersebut.
“DDoS” adalah singkatan dari Distributed Denial of Service. Distributed Denial of Service adalah aktifitas menghambat kerja sebuah layanan (servis) atau mematikannya, sehingga user yang berhak tidak dapat menggunakan layanan tersebut. Dampak akhir dari aktifitas ini menjurus kepada terhambatnya aktifitas sasaran (layanan) yang dapat berakibat sangat fatal (dalam kasus tertentu). Pada dasarnya Distributed Denial of Service merupakan serangan yang sulit diatasi, hal ini disebabkan oleh risiko layanan publik di mana ISP/Admin akan berada pada kondisi yang membingungkan antara layanan dan kenyamanan terhadap keamanan. Seperti yang kita tahu, kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan. Maka risiko yang mungkin timbul selalu mengikuti hukum ini.
Beberapa aktifitas DDoS antara lain aktifitas flooding yakni membanjiri akses terhadap suatu server, memutuskan koneksi antara dua mesin, mencegah sasaran untuk dapat menggunakan layanan dan merusak sistem agar sasaran tidak dapat menggunakan layanan. Motif serangan DDoS antara lain alasan politik, ekonomi, mendapatkan akses, dan kejahatan.
“Serangan dimulai pada Selasa kemarin, (12 April 2011) pukul 11 pagi,” ujar Premesh Candran, CEO Malaysiakini.com kepada Kanal Informasi. Dan hingga kini para ahli tehnologi informasi di sana belum mampu mengatasi serangan ini.KI
“DDoS” adalah singkatan dari Distributed Denial of Service. Distributed Denial of Service adalah aktifitas menghambat kerja sebuah layanan (servis) atau mematikannya, sehingga user yang berhak tidak dapat menggunakan layanan tersebut. Dampak akhir dari aktifitas ini menjurus kepada terhambatnya aktifitas sasaran (layanan) yang dapat berakibat sangat fatal (dalam kasus tertentu). Pada dasarnya Distributed Denial of Service merupakan serangan yang sulit diatasi, hal ini disebabkan oleh risiko layanan publik di mana ISP/Admin akan berada pada kondisi yang membingungkan antara layanan dan kenyamanan terhadap keamanan. Seperti yang kita tahu, kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan. Maka risiko yang mungkin timbul selalu mengikuti hukum ini.
Beberapa aktifitas DDoS antara lain aktifitas flooding yakni membanjiri akses terhadap suatu server, memutuskan koneksi antara dua mesin, mencegah sasaran untuk dapat menggunakan layanan dan merusak sistem agar sasaran tidak dapat menggunakan layanan. Motif serangan DDoS antara lain alasan politik, ekonomi, mendapatkan akses, dan kejahatan.
“Serangan dimulai pada Selasa kemarin, (12 April 2011) pukul 11 pagi,” ujar Premesh Candran, CEO Malaysiakini.com kepada Kanal Informasi. Dan hingga kini para ahli tehnologi informasi di sana belum mampu mengatasi serangan ini.KI
15 Maret 2011
Facebook Hapus Akun Wartawan Cina karena Gunakan Nama Palsu
Michael Anti, nama samaran seorang wartawan Cina dihapus oleh pengelola Facebook, Januari lalu. Dikutip dari KANAL INFORMASI, Facebook menghapus akun Michael karena diketahui, dari catatan Pemerintah Republik Rakyat Cina, bahwa nama tersebut bukan nama lahirnya. Facebook menerapkan "real-name policy" untuk para pengguna Facebook. Hal yang tidak banyak diketahui oleh para pengguna Facebook. Kebijakan ini dipertahankan dengan sangat keras oleh perusahaan pengelola Facebook. Kebijakan nama asli ini berdampak pada akan menghapus akun-akun yang diketahui menggunakan nama samaran oleh pengelola Facebook.
Michael Anti, adalah nama yang digunakan wartawan tersebut untuk tulisan-tulisannya selama sepulah tahun terakhir di blog-blog pribadinya, dan nama yang digunakannya untuk tulisan-tulisan di harian New York Times dan publikasi lainnya. Nama Michael Anti juga digunakan untuk dokumen-dokumen ilmiah hasil program fellowship yang diikutinya di Universitas Harvard. Publik sudah mengenalnya sebagai Michael Anti.
Michael Anti menolak mengubah nama akunnya dengan nama aslinya, sehingga Facebook menghapus akunnya. Penghapusan ini juga menghapus link Michael dengan ribuan kontak yang sudah dibuatnya sejak 2007. Pengubahan nama berarti mengungkap identitas asli Michael Anti yang akan menyebabkan dirinya dalam bahaya. Sebagaimana diketahui Pemerintah Cina sangat keras terhadap wartawan Cina yang mencoba menulis apa yang sebenarnya terjadi di Cina. Dewasa ini Pemerintah Cina bersama Pemerintah Iran, adalah dua negara di dunia yang paling memusuhi wartawan. Hingga Maret 2011, Cina masih memenjarakan 34 wartawan. Jumlah yang sama dipenjarakan di Iran. DK
Michael Anti, adalah nama yang digunakan wartawan tersebut untuk tulisan-tulisannya selama sepulah tahun terakhir di blog-blog pribadinya, dan nama yang digunakannya untuk tulisan-tulisan di harian New York Times dan publikasi lainnya. Nama Michael Anti juga digunakan untuk dokumen-dokumen ilmiah hasil program fellowship yang diikutinya di Universitas Harvard. Publik sudah mengenalnya sebagai Michael Anti.
Michael Anti menolak mengubah nama akunnya dengan nama aslinya, sehingga Facebook menghapus akunnya. Penghapusan ini juga menghapus link Michael dengan ribuan kontak yang sudah dibuatnya sejak 2007. Pengubahan nama berarti mengungkap identitas asli Michael Anti yang akan menyebabkan dirinya dalam bahaya. Sebagaimana diketahui Pemerintah Cina sangat keras terhadap wartawan Cina yang mencoba menulis apa yang sebenarnya terjadi di Cina. Dewasa ini Pemerintah Cina bersama Pemerintah Iran, adalah dua negara di dunia yang paling memusuhi wartawan. Hingga Maret 2011, Cina masih memenjarakan 34 wartawan. Jumlah yang sama dipenjarakan di Iran. DK
08 Maret 2011
Polisi Tangkap Ribuan Liter BBM Selundupan
Sebuah kapal pengangkut lima ribu liter BBM jenis premium tanpa dokumen, siang tadi, ditangkap aparat kepolisian Kendari, Sulawesi Tenggara. Penangkapan dilakukan karena ribuan liter BBM tersebut kabarnya akan diantarpulaukan dan dijual ke salah satu perusahaan tambang nikel yang berada di Kabupaten Konawe Utara.
Kapal pengangkut BBM ilegal itu ditangkap sesaat setelah meninggalkan dermaga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus Nelayan (SPBN) di Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
Saat diperiksa, polisi nyaris saja terkecoh. Pasalnya, agar tak ketahuan, pihak nakhoda dan anak buah kapal sengaja menaruh tumpukan ratusan bungkus mie instan di atas ribuan liter premium yang disimpan dalam 20 drum plastik dan 18 jerigen.
“Secara unit kami sedang berpatroli dan tiba-tiba mendapat laporan dari masyarakat soal kasus ini,” kata Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Irwan Andi.
Kabar yang beredar menyebutkan bahwa ribuan liter BBM ilegal itu akan dibawa ke Kabupaten Konawe Utara untuk dijual ke salah satu perusahaan tambang nikel yang beroperasi di daerah itu. “Bisa ya bisa tidak. Info itu harus kami selidiki dulu,” kata Kasat Reskrim.
Untuk kepentingan penyidikan, polisi menahan ribuan liter BBM ilegal tersebut. Selain itu, seorang nakhoda dan enam awak kapal juga ikut ditahan. DK
Kapal pengangkut BBM ilegal itu ditangkap sesaat setelah meninggalkan dermaga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus Nelayan (SPBN) di Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
Saat diperiksa, polisi nyaris saja terkecoh. Pasalnya, agar tak ketahuan, pihak nakhoda dan anak buah kapal sengaja menaruh tumpukan ratusan bungkus mie instan di atas ribuan liter premium yang disimpan dalam 20 drum plastik dan 18 jerigen.
“Secara unit kami sedang berpatroli dan tiba-tiba mendapat laporan dari masyarakat soal kasus ini,” kata Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Irwan Andi.
Kabar yang beredar menyebutkan bahwa ribuan liter BBM ilegal itu akan dibawa ke Kabupaten Konawe Utara untuk dijual ke salah satu perusahaan tambang nikel yang beroperasi di daerah itu. “Bisa ya bisa tidak. Info itu harus kami selidiki dulu,” kata Kasat Reskrim.
Untuk kepentingan penyidikan, polisi menahan ribuan liter BBM ilegal tersebut. Selain itu, seorang nakhoda dan enam awak kapal juga ikut ditahan. DK
Pungli, Kantor Lurah Dilempari Telur Busuk
Dituding melakukan praktek pungutan liar terhadap warga, Kantor Kelurahaan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dilempari telur busuk dan disegel oleh warganya. Aksi ini dilakukan karena pihak kelurahan tak bersedia bertemu dan berdialog dengan warga.
Dibantu sejumlah mahasiswa, puluhan warga menuntut Kepala Kelurahan Sulaa, Alimin, untuk mempertanggungjawabkan tndakannnya yang diduga telah melakukan praktek pungli sebesar Rp 350 ribu kepada warga yang hendak mengurus surat-surat kepemilikan tanah dalam program nasional (prona) agrarian.
Padahal, program tersebut sesuai penjelasan pihak Badan Pertanahan Nasional setempat tak dikenakan biaya alias gratis. Pihak kelurahan sendiri beralasan bahwa pungutan itu merupakan biaya administrasi.
“Ini jelas Pungli. Lurah harus mundur. Kalau tak mundur maka kami akan paksa anda untuk mundur,” teriak seorang warga saat berorasi.
Kesal tak bisa menemui lurah tersebut, warga lalu melampiaskannya dengan melempari kantor dengan menggunakan telur dan tomat busuk. Bahkan, massa juga mengusir sejumlah pegawai kelurahan dan menyegel kantor lurah tersebut.
Massa menyatakan tidak akan membuka segel itu sebelum uang mereka yang telah diambil pihak kelurahan atas perintah Lurah Alimin, dikembalikan kepada mereka. DK
Dibantu sejumlah mahasiswa, puluhan warga menuntut Kepala Kelurahan Sulaa, Alimin, untuk mempertanggungjawabkan tndakannnya yang diduga telah melakukan praktek pungli sebesar Rp 350 ribu kepada warga yang hendak mengurus surat-surat kepemilikan tanah dalam program nasional (prona) agrarian.
Padahal, program tersebut sesuai penjelasan pihak Badan Pertanahan Nasional setempat tak dikenakan biaya alias gratis. Pihak kelurahan sendiri beralasan bahwa pungutan itu merupakan biaya administrasi.
“Ini jelas Pungli. Lurah harus mundur. Kalau tak mundur maka kami akan paksa anda untuk mundur,” teriak seorang warga saat berorasi.
Kesal tak bisa menemui lurah tersebut, warga lalu melampiaskannya dengan melempari kantor dengan menggunakan telur dan tomat busuk. Bahkan, massa juga mengusir sejumlah pegawai kelurahan dan menyegel kantor lurah tersebut.
Massa menyatakan tidak akan membuka segel itu sebelum uang mereka yang telah diambil pihak kelurahan atas perintah Lurah Alimin, dikembalikan kepada mereka. DK
Kemdiknas Raup Anggaran Terbesar Tahun Ini
Tahun Anggaran 2011, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) memperoleh dana dari APBN sebesar Rp 256 triliun. Anggaran untuk Kemdiknas ini terbesar diantara kementerian lainnya.
Data Kanal Informasi menyebutkan, untuk program Pendidikan Dasar Rp 12,7 triliun (23%), Program Pendidikan Menengah Rp 5 triliun (9,1%), Program Pendidikan Tinggi Rp 28,8 triliun (51,9%), Program Pendidikan Usia Dini (PAUD) Rp 2,9 triliun (5,4%), Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Rp 1,1 triliun (2,2%), Program Pengawasam dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Rp 210 miliar (0,4%), Program Penelitian dan Pengambangan Rp 1,2 triliun (2%), Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Rp 111 miliar (0,2%) dan Program Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Rp 3,3 trilun (5,8%).
Menurut Akbar Zulfakar, Anggota Komisi Anggaran DPR RI, walaupun anggaran melimpah, namun akuntabilitas belanja anggaran pendidikan lemah. "Kelemahan itu terjadi dalam tiga hal yakni rendahnya perumusan mandat di tingkat pusat, lemahnya mekanisme distribusi anggaran pendidikan, dan lemahnya pengawasan penggunaan anggaran," kata Akbar dalam diskusi bertema Perbaikan Postur Anggaran Pendidikan dan Kebijakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), beberapa waktu lalu di Jakarta. DK
Data Kanal Informasi menyebutkan, untuk program Pendidikan Dasar Rp 12,7 triliun (23%), Program Pendidikan Menengah Rp 5 triliun (9,1%), Program Pendidikan Tinggi Rp 28,8 triliun (51,9%), Program Pendidikan Usia Dini (PAUD) Rp 2,9 triliun (5,4%), Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Rp 1,1 triliun (2,2%), Program Pengawasam dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Rp 210 miliar (0,4%), Program Penelitian dan Pengambangan Rp 1,2 triliun (2%), Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Rp 111 miliar (0,2%) dan Program Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Rp 3,3 trilun (5,8%).
Menurut Akbar Zulfakar, Anggota Komisi Anggaran DPR RI, walaupun anggaran melimpah, namun akuntabilitas belanja anggaran pendidikan lemah. "Kelemahan itu terjadi dalam tiga hal yakni rendahnya perumusan mandat di tingkat pusat, lemahnya mekanisme distribusi anggaran pendidikan, dan lemahnya pengawasan penggunaan anggaran," kata Akbar dalam diskusi bertema Perbaikan Postur Anggaran Pendidikan dan Kebijakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), beberapa waktu lalu di Jakarta. DK
Delapan Wartawan Terbunuh dalam Tiga Bulan Terakhir
Agaknya tak berlebihan jika orang mengatakan bahwa profesi jurnalis adalah salah satu pekerjaan paling beresiko di dunia.
Data dari Kanal Informasi menyebutkan, dalam tiga bulan terakhir delapan wartawan terbunuh di berbagai belahan dunia, seorang wartawan lagi nyaris terbunuh di Jayapura, Indonesia. Lima wartawan yang terbunuh diketahui bahwa mereka terbunuh karena pekerjaannya. Dua wartawan dari lima wartawan tadi terbunuh dalam peliputan revolusi di Timur Tengah. Ahmad Mohamed Mahmoud, wartawan suratkabar Al-Ta'awun, Kairo tewas tertembak pada 4 Februari 2011. Lucas Mebrouk Dolega, wartawan European Pressphoto Agency tewas dalam peliputan revolusi Tunisia, 17 Januari 2011.
Di Asia Tenggara, dua wartawan terbunuh. Le Hoang Hung (51 tahun), wartawan suratkabar Nguoi Lao Dong, Vietnam, tewas pada 30 Januari 2011. Le Hoang Hung dibunuh karena liputannya tentang kasus tanah yang melibatkan pejabat setempat. Kemudian Gerardo Ortega, wartawan radio DWAR, tewas ditembak pada 24 Januari 2011, di Puerto Princesa City, Philipina karena menyiarkan kasus korupsi. Di Pakistan Wali Khan Babar, wartawan Geo TV tewas diberondong tembakan pada 13 Januari 2011, di Karachi, Pakistan. Wali Khan Babar banyak memproduksi berita kritis tentang kepolisian Pakistan.
Sementara itu tiga wartawan lainnya juga terbunuh, namun motifnya belum diketahui apakah berkaitan dengan pekerjaannya atau tidak. Mereka adalah Umesh Rajput (32 tahun) wartawan harian berbahasa Hindi, Nai Dunia, ditembak mati pada 22 Februari 2011 di Raipur, India; Hilal al-Ahmadi (57 tahun), wartawan freelance di Mosul, Irak ditembak mati di depan rumahnya; dan Ilyas Nizzar, wartawan Darwanth, di Pidarak, Pakistan, yang mayatnya ditemukan penuh dengan luka tembakan pada 3 Januari 2011. DK
Data dari Kanal Informasi menyebutkan, dalam tiga bulan terakhir delapan wartawan terbunuh di berbagai belahan dunia, seorang wartawan lagi nyaris terbunuh di Jayapura, Indonesia. Lima wartawan yang terbunuh diketahui bahwa mereka terbunuh karena pekerjaannya. Dua wartawan dari lima wartawan tadi terbunuh dalam peliputan revolusi di Timur Tengah. Ahmad Mohamed Mahmoud, wartawan suratkabar Al-Ta'awun, Kairo tewas tertembak pada 4 Februari 2011. Lucas Mebrouk Dolega, wartawan European Pressphoto Agency tewas dalam peliputan revolusi Tunisia, 17 Januari 2011.
Di Asia Tenggara, dua wartawan terbunuh. Le Hoang Hung (51 tahun), wartawan suratkabar Nguoi Lao Dong, Vietnam, tewas pada 30 Januari 2011. Le Hoang Hung dibunuh karena liputannya tentang kasus tanah yang melibatkan pejabat setempat. Kemudian Gerardo Ortega, wartawan radio DWAR, tewas ditembak pada 24 Januari 2011, di Puerto Princesa City, Philipina karena menyiarkan kasus korupsi. Di Pakistan Wali Khan Babar, wartawan Geo TV tewas diberondong tembakan pada 13 Januari 2011, di Karachi, Pakistan. Wali Khan Babar banyak memproduksi berita kritis tentang kepolisian Pakistan.
Sementara itu tiga wartawan lainnya juga terbunuh, namun motifnya belum diketahui apakah berkaitan dengan pekerjaannya atau tidak. Mereka adalah Umesh Rajput (32 tahun) wartawan harian berbahasa Hindi, Nai Dunia, ditembak mati pada 22 Februari 2011 di Raipur, India; Hilal al-Ahmadi (57 tahun), wartawan freelance di Mosul, Irak ditembak mati di depan rumahnya; dan Ilyas Nizzar, wartawan Darwanth, di Pidarak, Pakistan, yang mayatnya ditemukan penuh dengan luka tembakan pada 3 Januari 2011. DK
Pemprov Sultra Tolak Bekukan Ahmadiyah
Ribuan jamaah Ahmadiyah di Sulawesi Tenggara akhirnya bisa bernafas lega. Dalam rapat yang berlangsung sejak sore hingga malam tadi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara secara tegas menolak pelarangan aktifitas jamaah Ahmadiyah di daerah itu.
Usai rapat, Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, menyatakan bahwa pihaknya tak mau mengikuti kebijakan yang ditempuh pemerintah Provinsi Banten dan Jawa Timur yang melarang seluruh kegiatan jamaah Ahmadiyah di daerahnya.
Menurut Gubernur Nur Alam, pihaknya baru akan melarang jika pemerintah pusat sudah secara tegas mengeluarkan peraturan yang mengharamkan seluruh kegiatan jemaah Ahmadiyah.
Sesuai data Kantor Wilayah Departemen Agama Sulawesi Tenggara, total jumlah jemaah Ahmadiyah di provinsi itu kurang lebih sebanyak 1.800 jiwa. Dari jumlah itu, Kecamatan Mowila di Kabupaten Konawe Selatan, merupakan daerah yang paling banyak bermukim jemaah Ahmadiyah yakni sebanyak 400 jiwa. Sedangkan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. DK
Usai rapat, Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, menyatakan bahwa pihaknya tak mau mengikuti kebijakan yang ditempuh pemerintah Provinsi Banten dan Jawa Timur yang melarang seluruh kegiatan jamaah Ahmadiyah di daerahnya.
Menurut Gubernur Nur Alam, pihaknya baru akan melarang jika pemerintah pusat sudah secara tegas mengeluarkan peraturan yang mengharamkan seluruh kegiatan jemaah Ahmadiyah.
Sesuai data Kantor Wilayah Departemen Agama Sulawesi Tenggara, total jumlah jemaah Ahmadiyah di provinsi itu kurang lebih sebanyak 1.800 jiwa. Dari jumlah itu, Kecamatan Mowila di Kabupaten Konawe Selatan, merupakan daerah yang paling banyak bermukim jemaah Ahmadiyah yakni sebanyak 400 jiwa. Sedangkan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. DK
06 Maret 2011
Gaji Pegawai Diknas Kendari Disikat Rampok
Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, usai magrib tadi dibobol kawanan rampok. Uang gaji pegawai senilai ratusan juta rupiah yang tersimpan dalam brankas berhasil dibawa kabur. Akibatnya, puluhan pegawai negeri sipil di kantor itu terancam tak bakal terima gaji bulan ini.
Kawanan rampok yang diduga berjumlah lebih dari dua orang ini masuk ke dalam kantor Dinas Pendidikan Nasional Kendari dengan cara membobol plafon. Sesampainya di dalam, kawanan rampok tersebut langsung masuk ke gudang tempat brankas penyimpanan gaji pegawai kantor tersebut disimpan.
Setelah merusak brankas, kawanan rampok lalu membawa kabur uang sebanyak Rp 270 juta rupiah lebih yang merupakan gaji puluhan pegawai kantor tersebut bulan ini.
Pihak kepolisian sendiri menduga, perampokan itu sudah direncanakan secara matang. Pasalnya, kawanan rampok beraksi saat petugas keamanan di kantor Dinas Pendidikan Nasional Kendari sedang menunaikan ibadah sholat magrib.
“Paling tidak kawanan rampok sudah mengawasi kantor ini selama seminggu,” kata AKP Irwan Andi, Kasat Reskrim Polresta Kendari.
Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi juga sedang mendalami dugaan keterlibatan orang dalam pada kasus itu. Pasalnya, seusai masuk dengan cara membobol plafon, kawanan rampok langsung mengetahui bahwa brankas uang disimpan di gudang. DK
Kawanan rampok yang diduga berjumlah lebih dari dua orang ini masuk ke dalam kantor Dinas Pendidikan Nasional Kendari dengan cara membobol plafon. Sesampainya di dalam, kawanan rampok tersebut langsung masuk ke gudang tempat brankas penyimpanan gaji pegawai kantor tersebut disimpan.
Setelah merusak brankas, kawanan rampok lalu membawa kabur uang sebanyak Rp 270 juta rupiah lebih yang merupakan gaji puluhan pegawai kantor tersebut bulan ini.
Pihak kepolisian sendiri menduga, perampokan itu sudah direncanakan secara matang. Pasalnya, kawanan rampok beraksi saat petugas keamanan di kantor Dinas Pendidikan Nasional Kendari sedang menunaikan ibadah sholat magrib.
“Paling tidak kawanan rampok sudah mengawasi kantor ini selama seminggu,” kata AKP Irwan Andi, Kasat Reskrim Polresta Kendari.
Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi juga sedang mendalami dugaan keterlibatan orang dalam pada kasus itu. Pasalnya, seusai masuk dengan cara membobol plafon, kawanan rampok langsung mengetahui bahwa brankas uang disimpan di gudang. DK
Bhuta Kala Meledak, Tiga Warga Terluka
Puncak perayaan Nyepi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, berakhir dengan kepanikan. Situasi itu terjadi akibat Ogoh-Ogoh yang mereka bakar tiba-tiba meledak dan melukai tiga orang warga. Salah seorang korban yang masih berusia kanak-kanak bahkan harus kehilangan salah satu jari kakinya.
Sebelum peristiwa ledakan itu terjadi, puncak perayaan Nyepi di Kota Baubau yang dipusatkan di Kelurahan Ngkaring Ngkaring, Kecamatan Bungi, berlangsung khidmat. Sejumlah Pendeta agama Hindu terlihat membakar dupa dan berdoa di depan patung ogoh-ogoh yang sejak sore hari tadi diarak ribuan umat hindu di daerah itu hingga sejauh 10 kilometer.
Usai berdoa di depan patung Ogoh-Ogoh yang merupakan simbol perwujudan Bhuta Kala yang melambangkan unsur negatif pada manusia, kemudian dibakar beramai-ramai oleh warga.
Namun saat api sudah membesar, Bhuta Kala tersebut tiba tiba meledak hingga beberapa warga yang berada di sekitarnya terpental. Seketika kepanikan terjadi.
Tiga orang warga mengalami luka yang cukup parah. Salah seorang korban yang masih anak anak mengalami luka serius hingga jari tengah pada kaki kanan korban putus. Ketiga korban langsung di larikan ke Puskesmas terdekat.
“Terus terang suasana sempat panic dan kacau. Kami tidak tau penyebab sehingga ogoh-ogoh itu meledak,” kata Kadek Tirta, saksi mata yang melihat kejadian itu.
Hingga kini belum diketahui penyebab hingga patung ogoh-ogoh tersebut meledak. Umat hindu yang ada di Kota Baubau sendiri berharap, kejadian itu bukan merupakan pertanda buruk bagi mereka. DK
Sebelum peristiwa ledakan itu terjadi, puncak perayaan Nyepi di Kota Baubau yang dipusatkan di Kelurahan Ngkaring Ngkaring, Kecamatan Bungi, berlangsung khidmat. Sejumlah Pendeta agama Hindu terlihat membakar dupa dan berdoa di depan patung ogoh-ogoh yang sejak sore hari tadi diarak ribuan umat hindu di daerah itu hingga sejauh 10 kilometer.
Usai berdoa di depan patung Ogoh-Ogoh yang merupakan simbol perwujudan Bhuta Kala yang melambangkan unsur negatif pada manusia, kemudian dibakar beramai-ramai oleh warga.
Namun saat api sudah membesar, Bhuta Kala tersebut tiba tiba meledak hingga beberapa warga yang berada di sekitarnya terpental. Seketika kepanikan terjadi.
Tiga orang warga mengalami luka yang cukup parah. Salah seorang korban yang masih anak anak mengalami luka serius hingga jari tengah pada kaki kanan korban putus. Ketiga korban langsung di larikan ke Puskesmas terdekat.
“Terus terang suasana sempat panic dan kacau. Kami tidak tau penyebab sehingga ogoh-ogoh itu meledak,” kata Kadek Tirta, saksi mata yang melihat kejadian itu.
Hingga kini belum diketahui penyebab hingga patung ogoh-ogoh tersebut meledak. Umat hindu yang ada di Kota Baubau sendiri berharap, kejadian itu bukan merupakan pertanda buruk bagi mereka. DK
27 Februari 2011
Diduga Serangan Jantung, Asisten I Kolut Meninggal
Diduga terkena penyakit jantung, Asisten I Kabupaten Kolaka Utara, Burhanuddin meninggal, Senin (28/2) pada pukul 01.00 Wita.
"Dugaan kuat beliau meninggal karena serangan jantung," kata dr Syarif, dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Djafar Harun Kolaka Utara, yang menangani almarhum.
Menurut dr Syarif, dugaannya itu didasarkan atas sejumlah gejala yang dialami almarhum sebelum meninggal. Antara lain, almarhum mengalami nyeri pada bagian dadanya.
Dr Syarif menjelaskan, almarhum tiba di rumah sakit sekitar pukul 01.30 Wita. Almarhum sempat diberikan pertolongan namun terlambat.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah kabupaten Kolaka Utara, Tahrim Hodi mengatakan, rencananya jenazah almarhum akan dikebumikan di pekuburan keluarga di Kabupaten Kolaka sore har ini juga.
Sebelum meninggal, Burhanuddin sempat mengikuti acara pembukaan MTQ di Kecamatan Ngapa. Setibanya di rumahnya mendadak mengeluh sakit dan pingsan hingga meninggal.AT
"Dugaan kuat beliau meninggal karena serangan jantung," kata dr Syarif, dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) HM Djafar Harun Kolaka Utara, yang menangani almarhum.
Menurut dr Syarif, dugaannya itu didasarkan atas sejumlah gejala yang dialami almarhum sebelum meninggal. Antara lain, almarhum mengalami nyeri pada bagian dadanya.
Dr Syarif menjelaskan, almarhum tiba di rumah sakit sekitar pukul 01.30 Wita. Almarhum sempat diberikan pertolongan namun terlambat.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemerintah kabupaten Kolaka Utara, Tahrim Hodi mengatakan, rencananya jenazah almarhum akan dikebumikan di pekuburan keluarga di Kabupaten Kolaka sore har ini juga.
Sebelum meninggal, Burhanuddin sempat mengikuti acara pembukaan MTQ di Kecamatan Ngapa. Setibanya di rumahnya mendadak mengeluh sakit dan pingsan hingga meninggal.AT
Duduk Ngopi…Eh Tertembak Peluru Nyasar
Seorang anak buah kapal di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengalami luka tembak di lengan kanannya saat sedang duduk beristirahat di atas geladak kapalnya. Diduga, korban terkena peluru nyasar . Akibat kejadian itu, korban tepaksa dilarikan ke rumah sakit .
La Ganine, yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal Km Tanjung Kapuas ini hanya bisa merintih kesakitan saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Palagimata, Kota Baubau, akibat terkena peluru nyasar di lengan kanannya.
Kejadian berawal, saat korban sedang duduk santai sambil menikmati segelas kopi di geladak kapal usai melakukan bongkar muat barang di Pelabuhan Murhum Baubau.
Tiba-tiba terdengar suara letusan. Bersamaan dengan itu, La Ganine menjerit dan jatuh pingsan. Sejumlah rekannya yang datang memeriksa, menemukan korban terkapar di lantai kapal.
Di lengan kanan korban ditemukan luka yang terus menerus mengeluarkan darah. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Hasil pemeriksaan medis, korban diduga terkena peluru nyasar. Namun tim dokter tak menemukan proyektil peluru yang menembus lengan kanan korban.
Terkait peristiwa itu, pihak Kesatuan Polisi Pengamanan Pelabuhan (KPPP) pelabuhan Murhum Baubau, belum bersedia memberikan keterangan saat hendak dikonfirmasi. DK
La Ganine, yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal Km Tanjung Kapuas ini hanya bisa merintih kesakitan saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Palagimata, Kota Baubau, akibat terkena peluru nyasar di lengan kanannya.
Kejadian berawal, saat korban sedang duduk santai sambil menikmati segelas kopi di geladak kapal usai melakukan bongkar muat barang di Pelabuhan Murhum Baubau.
Tiba-tiba terdengar suara letusan. Bersamaan dengan itu, La Ganine menjerit dan jatuh pingsan. Sejumlah rekannya yang datang memeriksa, menemukan korban terkapar di lantai kapal.
Di lengan kanan korban ditemukan luka yang terus menerus mengeluarkan darah. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Hasil pemeriksaan medis, korban diduga terkena peluru nyasar. Namun tim dokter tak menemukan proyektil peluru yang menembus lengan kanan korban.
Terkait peristiwa itu, pihak Kesatuan Polisi Pengamanan Pelabuhan (KPPP) pelabuhan Murhum Baubau, belum bersedia memberikan keterangan saat hendak dikonfirmasi. DK
Solar Langka, Ratusan Hektar Sawah Tak Bisa Digarap
Kelangkaan solar di SPBU di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yang terjadi sejak sebulan terakhir tak hanya membuat para pemilik kendaraan menjerit. Ratusan petani juga ikut menderita. Pasalnya, para petani tak bisa menggarap sawahnya karena mesin traktor pembajak sawah tak bisa dioperasikan karena tak ada solar.
Ironisnya lagi, harga solar di tingkat eceran melonjak drastis hingga kisaran harga Rp 6.000 hingga Rp 8.000 per liternya.
Salah seorang petani di Desa Puumbinisi Kecamatan Pondidaha, Nuhusi mengatakan, seja sebulan terakhir solar di SPBU Pondidaha cepat habis. "Kalau pasokan solar datang siang hari, malam harinya sudah habis," keluhnya.
Dia mengatakan, petani butuh solar untuk mengoperasikan mesin traktor pembajak sawah. Agar aktifitas pengolahan sawah petani tak tersendat, mereka terpaksa membeli solar di penjual eceran. Kendati harga solar di eceran lebih mahal ketimbang membeli di SPBU.
Nuhusi mengatakan, untuk membajak satu hektar sawah dibutuhkan sebanyak 25 liter solar. "Itu kalau mesin hand traktornya masih irit. Tetapi kalau mesinnya sudah mulai tua, dalam satu hektar butuh 30-40 liter," katanya. DK
Ironisnya lagi, harga solar di tingkat eceran melonjak drastis hingga kisaran harga Rp 6.000 hingga Rp 8.000 per liternya.
Salah seorang petani di Desa Puumbinisi Kecamatan Pondidaha, Nuhusi mengatakan, seja sebulan terakhir solar di SPBU Pondidaha cepat habis. "Kalau pasokan solar datang siang hari, malam harinya sudah habis," keluhnya.
Dia mengatakan, petani butuh solar untuk mengoperasikan mesin traktor pembajak sawah. Agar aktifitas pengolahan sawah petani tak tersendat, mereka terpaksa membeli solar di penjual eceran. Kendati harga solar di eceran lebih mahal ketimbang membeli di SPBU.
Nuhusi mengatakan, untuk membajak satu hektar sawah dibutuhkan sebanyak 25 liter solar. "Itu kalau mesin hand traktornya masih irit. Tetapi kalau mesinnya sudah mulai tua, dalam satu hektar butuh 30-40 liter," katanya. DK
Mantan Bupati Bombana Bantah Mau Kabur ke Singapura
Mantan Bupati Kabupaten Bombana, Atikurrahman, yang kini menjadi tersangka kasus dugaan korupsi Dana Anggaran Pembangunan Dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp. 7,6 miliar, membantah dirinya berencana melarikan diri ke luar negeri sesaat sebelum ditangkap oleh tim penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, empat hari lalu.
Saat ditemui di Rumah Tahanan Punggolaka Kendari, tempatnya ditahan sejak empat hari lalu, Atikurrahman menyatakan bahwa ia berada di Kota Makassar untuk mengobati penyakit jantung yang sudah lama diidapnya.
“Oh tidak. Saya bukan mau kabur ke Singapura. Saya di Makassar untuk berobat,” katanya usai menerima kunjungan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, yang dating menjenguknya di sel tahanan.
Dalam kesempatan itu, Atikurrahman juga membantah sangkaan tim jaksa penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara yang menduganya terlibat korupsi dana APBD kabupaten Bombana sebesar Rp. 7,6 miliar rupiah.
“Tudingan itu keliru,” katanya pendek.
Atikurrahman ditangkap tim jaksa penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara di rumah sakit Stella Maris Makassar empat hari lalu. Penangkapan itu dilakukan karena yang bersangkutan sudah tiga kali tak memenuhi panggilan pemeriksaan oleh kejaksaan. Selain itu sempat beredar kabar bahwa mantan Bupati Bombana periode 2005 - 2009 itu akan melarikan diri ke Singapura dengan alasan berobat. DK
Saat ditemui di Rumah Tahanan Punggolaka Kendari, tempatnya ditahan sejak empat hari lalu, Atikurrahman menyatakan bahwa ia berada di Kota Makassar untuk mengobati penyakit jantung yang sudah lama diidapnya.
“Oh tidak. Saya bukan mau kabur ke Singapura. Saya di Makassar untuk berobat,” katanya usai menerima kunjungan Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, yang dating menjenguknya di sel tahanan.
Dalam kesempatan itu, Atikurrahman juga membantah sangkaan tim jaksa penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara yang menduganya terlibat korupsi dana APBD kabupaten Bombana sebesar Rp. 7,6 miliar rupiah.
“Tudingan itu keliru,” katanya pendek.
Atikurrahman ditangkap tim jaksa penyidik Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara di rumah sakit Stella Maris Makassar empat hari lalu. Penangkapan itu dilakukan karena yang bersangkutan sudah tiga kali tak memenuhi panggilan pemeriksaan oleh kejaksaan. Selain itu sempat beredar kabar bahwa mantan Bupati Bombana periode 2005 - 2009 itu akan melarikan diri ke Singapura dengan alasan berobat. DK
25 Februari 2011
Ratusan Lapak Pedagang Rubuh Diterjang Badai
Angin kencang disertai hujan deras yang melanda Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengakibatkan ratusan lapak pedagang di Pasar Wameo porak-poranda. Selain merusak lapak pedagang, angin kencang juga merusak sejumlah atap rumah warga. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Sedikitnya, 140 lapak pedagang di Pasar Wameo, Kota Baubau, roboh dan rata dengan tanah. Ratusan pedagang di pasar ini hanya bisa pasrah, setelah lapak tempat mereka berjualan porak-poranda akibat terjangan angin kencang yang datang tiba-tiba.
Para pedagang ini terlihat berusaha memperbaiki kembali lapak-lapak dagangan mereka yang hancur. Sebagian lainnya mengevakuasi barang-barang dagangan mereka yang masih bisa dijual kembali ke tempat yang lebih aman.
Salah satu pedagang mengaku angin kencang disertai hujan lebat tiba-tiba dating. para pedagang tidak sempat lagi menyelamatkan barang dagangannya karena lebih memilih menyelamatkan diri.
“Mungkin kalau tidak berpegang ke tiang besi, saya bisa ikut diterbangkan angin pak,” kata’” Wa Ode Maemunah, seorang pedagang. DK
Sedikitnya, 140 lapak pedagang di Pasar Wameo, Kota Baubau, roboh dan rata dengan tanah. Ratusan pedagang di pasar ini hanya bisa pasrah, setelah lapak tempat mereka berjualan porak-poranda akibat terjangan angin kencang yang datang tiba-tiba.
Para pedagang ini terlihat berusaha memperbaiki kembali lapak-lapak dagangan mereka yang hancur. Sebagian lainnya mengevakuasi barang-barang dagangan mereka yang masih bisa dijual kembali ke tempat yang lebih aman.
Salah satu pedagang mengaku angin kencang disertai hujan lebat tiba-tiba dating. para pedagang tidak sempat lagi menyelamatkan barang dagangannya karena lebih memilih menyelamatkan diri.
“Mungkin kalau tidak berpegang ke tiang besi, saya bisa ikut diterbangkan angin pak,” kata’” Wa Ode Maemunah, seorang pedagang. DK
Diduga Menipu, Anggota DPRD Kendari Ditangkap Polisi
Seorang anggota DPRD Kota Kendari, ditangkap aparat Polda Sulawesi Tenggara, karena diduga terlibat kasus penipuan senilai ratusan juta rupiah.
Dikawal ketat dua orang anggota Reskrim Polda Sulawesi Tenggara Suhadi, anggota DPRD Kota Kendari periode 2009 - 2014 ini masih sempat melempar senyum kepada sejumlah wartawan sesaat setelah mendarat di Bandara Haluoleo Kendari.
Tanpa diberi kesempatan beristirahat, anggota DPRD Kendari dari Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) ini langsung dibawa ke Markas Polda Sulawesi Tenggara untuk menjalani pemeriksaan.
Polisi menyatakan, Suhadi terpaksa ditangkap karena anggota dewan yang menurut data sekretariat DPRD Kendari sudah berbulan-bulan tak pernah masuk kantor ini, diduga kuat terlibat kasus penipuan uang sebesar 700 juta rupiah dengan korban bernama Rekson S. Limba, seorang calon bupati di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Menurut AKBP Fakhrurrozi, Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, kasus penipuan yang membuat Suhadi berstatus tersangka ini berawal pada pertengahan tahun 2010 lalu saat dirinya dimintai bantuan oleh korban Rekson S. Limba, yang berencana maju dalam pilkada di Kabupaten Bombana //
Saat itu, korban meminta bantuan tersangka Suhadi membentuk tim sukses yang akan membantu memenangkan dirinya dalam pemilihan kepala daerah. Korban lalu menyerahkan uang sebanyak 700 juta rupiah kepada tersangka sebagai biaya atas permintaannya tersebut.
Namun tim sukses yang dijanjikan tersangka hingga kini tak terbentuk. Akibatnya korban gagal menjadi calon bupati dan ikut Pilkada di Kabupaten Bombana.
Merasa dirugikan, korban lalu meminta tersangka Suhadi mengembalikan uangnya sebanyak 700 juta rupiah. Namun tersangka hanya bisa membayar Rp. 25 juta rupiah saja sambil meminta diberikan waktu untuk mengembalikan seluruhnya.
Terkait tudingan penipuan itu, tersangka Suhadi secara tegas membantahnya. Menurutnya, dirinya tidak melakukan penipuan karena ada upayanya untuk mengembalikan uang korban meski baru Rp 25 juta saja. DK
Dikawal ketat dua orang anggota Reskrim Polda Sulawesi Tenggara Suhadi, anggota DPRD Kota Kendari periode 2009 - 2014 ini masih sempat melempar senyum kepada sejumlah wartawan sesaat setelah mendarat di Bandara Haluoleo Kendari.
Tanpa diberi kesempatan beristirahat, anggota DPRD Kendari dari Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) ini langsung dibawa ke Markas Polda Sulawesi Tenggara untuk menjalani pemeriksaan.
Polisi menyatakan, Suhadi terpaksa ditangkap karena anggota dewan yang menurut data sekretariat DPRD Kendari sudah berbulan-bulan tak pernah masuk kantor ini, diduga kuat terlibat kasus penipuan uang sebesar 700 juta rupiah dengan korban bernama Rekson S. Limba, seorang calon bupati di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Menurut AKBP Fakhrurrozi, Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, kasus penipuan yang membuat Suhadi berstatus tersangka ini berawal pada pertengahan tahun 2010 lalu saat dirinya dimintai bantuan oleh korban Rekson S. Limba, yang berencana maju dalam pilkada di Kabupaten Bombana //
Saat itu, korban meminta bantuan tersangka Suhadi membentuk tim sukses yang akan membantu memenangkan dirinya dalam pemilihan kepala daerah. Korban lalu menyerahkan uang sebanyak 700 juta rupiah kepada tersangka sebagai biaya atas permintaannya tersebut.
Namun tim sukses yang dijanjikan tersangka hingga kini tak terbentuk. Akibatnya korban gagal menjadi calon bupati dan ikut Pilkada di Kabupaten Bombana.
Merasa dirugikan, korban lalu meminta tersangka Suhadi mengembalikan uangnya sebanyak 700 juta rupiah. Namun tersangka hanya bisa membayar Rp. 25 juta rupiah saja sambil meminta diberikan waktu untuk mengembalikan seluruhnya.
Terkait tudingan penipuan itu, tersangka Suhadi secara tegas membantahnya. Menurutnya, dirinya tidak melakukan penipuan karena ada upayanya untuk mengembalikan uang korban meski baru Rp 25 juta saja. DK
Mantan Bupati Bombana Ditahan Akibat Korupsi
Mantan Bupati Kabupaten Bombana, Atikurahman, dijebloskan ke rumah tahanan Negara oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. Mantan Bupati Bombana periode 2005-2010 ini di duga terlibat kasus korupsi dana APBD sebanyak Rp 7,6 miliar.
Pihak kejaksaan sendiri sebelumnya terpaksa melakukan panggilan paksa kepada Atikurahman, karna yang bersangkutan sudah tiga kali menolak panggilan pemeriksaan.
Atikurahman ditangkap tim Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan langsung diterbangkan di Kendari. DK
Pihak kejaksaan sendiri sebelumnya terpaksa melakukan panggilan paksa kepada Atikurahman, karna yang bersangkutan sudah tiga kali menolak panggilan pemeriksaan.
Atikurahman ditangkap tim Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan langsung diterbangkan di Kendari. DK
17 Februari 2011
Ratusan Warga Desa Diancam dan Diusir Aparat Pemda Muna
Gara-gara menyatakan desanya keluar dari wilayah Pemerintahan Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ratusan warga Desa Tanjung yang berada di perbatasan Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton, terpaksa mengungsi ke Pulau Buton. Hal ini dilakukan warga karena mereka diintimidasi, diancam dan diusir oleh aparat pemerintah daerah setempat terhadap warga di desa itu.
Menggunakan berbagai jenis perahu, sebanyak 318 jiwa warga Desa Tanjung tiba di Dermaga Lombe, Pulau Buton, Selain membawa anak dan istrinya, ratusan warga desa ini juga mengungsi sambil membawa berbagai perabot rumahnya seperti kasur dan kompor.
Para pengungsi yang sebagian besar berusia lanjut ini terpaksa harus rela bertahan di ruang tunggu Dermaga Lombe yang sebagian lantainya tergenang air. Sebagian warga ada juga yang mendirikan tenda-tenda darurat untuk tempat menginap sementara.
Menurut warga, mereka tepaksa mengungsi karena diusir oleh sejumlah aparat pemerintah kecamatan dan desa tempat mereka bermukim selama ini. Warga mengatakan, tindakan kekerasan yang dilakukan aparat pemerintah itu karena warga menyatakan diri keluar dari wilayah pemerintahan Kabupaten Muna.
“Kami ini suku Buton pak, bukan suku Muna. Selain itu, puluhan tahun bergabung di Kabupaten Muna tak ada hasil-hasil pembangunan apapun di desa kami,” kata Aima, seorang ibu, warga Desa Tanjung yang ikut mengungsi bersama suami dan empat orang anaknya.
Dulunya, Desa Tanjung merupakan wilayah Kabupaten Buton. Namun saat terjadi pemekaran Kabupaten Muna dari Kabupaten Buton pada tanggal 2 Maret 1960, Pemerintah Kabupaten Muna memasukkan Desa Tanjung menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Muna sebagai pelengkap administrasi pemekaran.
Ironisnya, sebagian besar warga di Desa Tanjung merupakan Suku Buton. Selain itu, selama puluhan tahun bergabung di Kabupaten Muna, desa mereka sama sekali tak tersentuh pembangunan Bahkan menurut warga, bangunan sekolah di desany kondisinya sudah sangat tidak layak untuk disebut sarana pendidikan.
Hal inilah yang membuat warga di Desa Tanjung hendak keluar dan ingin bergabung kembali menjadi wilayah dari Kabupaten Buton.
Namun keinginan warga ini ditentang aparat pemerintah setempat. Melalui aparat Muspika kecamatan dan kepala desa, warga dipaksa untuk tetap bertahan bergabung di wilayah pemerintahan Kabupaten Muna. Namun warga tetap bersikeras menolak. Akibatnya, sejumlah aparat desa mengintimidasi, mengancam bahkan mengusir warga. DK
Menggunakan berbagai jenis perahu, sebanyak 318 jiwa warga Desa Tanjung tiba di Dermaga Lombe, Pulau Buton, Selain membawa anak dan istrinya, ratusan warga desa ini juga mengungsi sambil membawa berbagai perabot rumahnya seperti kasur dan kompor.
Para pengungsi yang sebagian besar berusia lanjut ini terpaksa harus rela bertahan di ruang tunggu Dermaga Lombe yang sebagian lantainya tergenang air. Sebagian warga ada juga yang mendirikan tenda-tenda darurat untuk tempat menginap sementara.
Menurut warga, mereka tepaksa mengungsi karena diusir oleh sejumlah aparat pemerintah kecamatan dan desa tempat mereka bermukim selama ini. Warga mengatakan, tindakan kekerasan yang dilakukan aparat pemerintah itu karena warga menyatakan diri keluar dari wilayah pemerintahan Kabupaten Muna.
“Kami ini suku Buton pak, bukan suku Muna. Selain itu, puluhan tahun bergabung di Kabupaten Muna tak ada hasil-hasil pembangunan apapun di desa kami,” kata Aima, seorang ibu, warga Desa Tanjung yang ikut mengungsi bersama suami dan empat orang anaknya.
Dulunya, Desa Tanjung merupakan wilayah Kabupaten Buton. Namun saat terjadi pemekaran Kabupaten Muna dari Kabupaten Buton pada tanggal 2 Maret 1960, Pemerintah Kabupaten Muna memasukkan Desa Tanjung menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Muna sebagai pelengkap administrasi pemekaran.
Ironisnya, sebagian besar warga di Desa Tanjung merupakan Suku Buton. Selain itu, selama puluhan tahun bergabung di Kabupaten Muna, desa mereka sama sekali tak tersentuh pembangunan Bahkan menurut warga, bangunan sekolah di desany kondisinya sudah sangat tidak layak untuk disebut sarana pendidikan.
Hal inilah yang membuat warga di Desa Tanjung hendak keluar dan ingin bergabung kembali menjadi wilayah dari Kabupaten Buton.
Namun keinginan warga ini ditentang aparat pemerintah setempat. Melalui aparat Muspika kecamatan dan kepala desa, warga dipaksa untuk tetap bertahan bergabung di wilayah pemerintahan Kabupaten Muna. Namun warga tetap bersikeras menolak. Akibatnya, sejumlah aparat desa mengintimidasi, mengancam bahkan mengusir warga. DK
16 Februari 2011
Nih....Guru Paling Sexy di Cina
Jikalau ada hal di dunia ini yang membuat kita ingin kembali ke masa SD, tentulah itu Zhu Songhua, seorang guru bahasa yang mengajar di kelas 1 SD Jiangsu Nantong yang dijuluki Guru Paling Sexy di Cina.
Menurut laporan Yangtse Evening News, hampir setiap malam, tubuh aduhainya, senyum manis, pakaian seksi yang fashionable serta kecantikan alaminya, dapat dinikmati secara online sehingga membuatnya menjadi sangat terkenal di dunia maya.
Namun yang paling mengejutkan adalah identitasnya sebagai guru bahasa sekolah dasar di SD Negeri Jiangsu Nantong. Akibatnya, ia mendapat gelar “Guru Cewek Paling Sexy di Cina”.
Selama beberapa hari terakhir, ia telah mengalami popularitas besar di internet tapi pada saat yang sama juga mengalami kritik dan skeptisisme. “Saya hanya orang biasa, hanya ingin hidup normal, tidak mencoba untuk mendapatkan publisitas,” kata guru yang luar biasanya pernah memenangkan penghargaan sebagai guru teladan.
Pada awal September lalu, Zhu Songhua muncul di program “Happy Night” pada stasiun TV Satelit Jiangsu dengan tajuk “Guruku Istimewa”. Kehebohan langsung terjadi ketika ia berada di atas panggung, dengan banyaknya penonton yang memujinya sebagai wanita cantik.
Ketika diminta pendapatnya tentang profesi guru, ia berpendapat bahwa tidak ada siswa yang buruk, hanya guru yang buruk. Mengajar siswa tentang cinta dan tanggung jawab adalah yang paling penting, dan ketika dia bertemu dengan anak nakal, dia tidak memarahinya namun berupaya lebih sabar membimbing dan mengajarinya.
Sejak lulus dari Nantong Normal University, Zhu Songhua telah bekerja sebagai guru bahasa sampai sekarang. Zhu Songhua muncul di internet dengan kecantikan, gayanya yang modis, trendi serta keseksiannya, namun ia sebenarnya seorang guru yang luar biasa di sekolah. Setelah menjadi terkenal, banyak orang tua siswa “tidak memandangnya berbeda, mereka percaya bahwa perempuan ingin menjadi cantik adalah sifat, bahwa seorang wanita cantik menghadiri kelas dapat membuat suasana kelas lebih menyegarkan dan santai, dan apa yang orang tua lebih pedulikan adalah kemampuan mengajar.”
Zhu Songhua telah diundang berkali-kali untuk menjadi model majalah oleh para fotografer profesional. Namun belum meresponnya segera.
Zhu Songhua, 30, belum menikah, tinggi 168cm, berat 50kg dan ukurannya adalah 34, 26, 34. Memang ia sangat cantik dan glamor, dan saya yakin semua anak ingin menghadiri kelasnya. Namun mereka mendengarkan pelajaran atau hanya menatapnya?
Kalau saya, ogah naik kelas 2!!!
Menurut laporan Yangtse Evening News, hampir setiap malam, tubuh aduhainya, senyum manis, pakaian seksi yang fashionable serta kecantikan alaminya, dapat dinikmati secara online sehingga membuatnya menjadi sangat terkenal di dunia maya.
Namun yang paling mengejutkan adalah identitasnya sebagai guru bahasa sekolah dasar di SD Negeri Jiangsu Nantong. Akibatnya, ia mendapat gelar “Guru Cewek Paling Sexy di Cina”.
Selama beberapa hari terakhir, ia telah mengalami popularitas besar di internet tapi pada saat yang sama juga mengalami kritik dan skeptisisme. “Saya hanya orang biasa, hanya ingin hidup normal, tidak mencoba untuk mendapatkan publisitas,” kata guru yang luar biasanya pernah memenangkan penghargaan sebagai guru teladan.
Pada awal September lalu, Zhu Songhua muncul di program “Happy Night” pada stasiun TV Satelit Jiangsu dengan tajuk “Guruku Istimewa”. Kehebohan langsung terjadi ketika ia berada di atas panggung, dengan banyaknya penonton yang memujinya sebagai wanita cantik.
Ketika diminta pendapatnya tentang profesi guru, ia berpendapat bahwa tidak ada siswa yang buruk, hanya guru yang buruk. Mengajar siswa tentang cinta dan tanggung jawab adalah yang paling penting, dan ketika dia bertemu dengan anak nakal, dia tidak memarahinya namun berupaya lebih sabar membimbing dan mengajarinya.
Sejak lulus dari Nantong Normal University, Zhu Songhua telah bekerja sebagai guru bahasa sampai sekarang. Zhu Songhua muncul di internet dengan kecantikan, gayanya yang modis, trendi serta keseksiannya, namun ia sebenarnya seorang guru yang luar biasa di sekolah. Setelah menjadi terkenal, banyak orang tua siswa “tidak memandangnya berbeda, mereka percaya bahwa perempuan ingin menjadi cantik adalah sifat, bahwa seorang wanita cantik menghadiri kelas dapat membuat suasana kelas lebih menyegarkan dan santai, dan apa yang orang tua lebih pedulikan adalah kemampuan mengajar.”
Zhu Songhua telah diundang berkali-kali untuk menjadi model majalah oleh para fotografer profesional. Namun belum meresponnya segera.
Zhu Songhua, 30, belum menikah, tinggi 168cm, berat 50kg dan ukurannya adalah 34, 26, 34. Memang ia sangat cantik dan glamor, dan saya yakin semua anak ingin menghadiri kelasnya. Namun mereka mendengarkan pelajaran atau hanya menatapnya?
Kalau saya, ogah naik kelas 2!!!
Busyet...Saat Ini Jumlah PNS 4,7 Juta Orang
Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat hingga 30 Juni 2010 total Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada baik di pusat maupun daerah mencapai 4.732.472 orang. Jumlah itu sudah termasuk 920.702 tenaga honorer dan Sekretaris Desa (Sekdes) yang berjumlah 53.000 orang.
Menurut data BKN selama periode 2004-2009 tambahan formasi PNS sangat besar diperuntukkan bagi tenaga honorer yang jumlahnya sekitar 70 persen. Sedangkan untuk mengangkatan PNS jalur umum pemerintah hanya memporsikan jatah 30 persen saja.
Menpan EE Mangindaan mengakui jika besarnya jumlah tenaga honorer yang diangkat tersebut tidak dapat diharapkan dalam upaya peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kinerja birokrasi sesuai dengan tuntutan masyarakat sekarang ini.
Dengan jumlah abdi negara yang cukup besar ini, kata Mangindaan, juga berimplikasi pada besarnya belanja pegawai. "Belanja pegawai rata-rata sudah diatas 50 persen," tuturnya.
Bahkan lanjutnya, ada daerah yang belanja pegawainya mencapai 76 persen dari total anggaran daerah. Dan hanya sedikit daerah yang belanja pegawainya dibawah 40 persen. Besarnya belanja pegawai ini berdampak pada alokasi belanja publik yang seharusnya diporsikan bagi kepentingan masyarakat.
Atas hal ini, mantan Gubernur Sulut ini menegaskan, dalam perumusan RPP tentang pengangkatan abdi negara pihaknya akan secara tegas mengatur mengenai pengangkatan PNS. Jika tidak lanjutnya, akan terjadi ledakan dari semakin banyaknya tenaga honorer yang masuk di instansi pemerintah.
"Kalau mereka tidak menuntut menjadi PNS, ngak masalah yang jadi masalah kalo mereka menuntut menjadi PNS, padahal penerimaan honorer untuk bekerja di instansi pemerintahan sudah ditutup," ujarnya. KE
Menurut data BKN selama periode 2004-2009 tambahan formasi PNS sangat besar diperuntukkan bagi tenaga honorer yang jumlahnya sekitar 70 persen. Sedangkan untuk mengangkatan PNS jalur umum pemerintah hanya memporsikan jatah 30 persen saja.
Menpan EE Mangindaan mengakui jika besarnya jumlah tenaga honorer yang diangkat tersebut tidak dapat diharapkan dalam upaya peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kinerja birokrasi sesuai dengan tuntutan masyarakat sekarang ini.
Dengan jumlah abdi negara yang cukup besar ini, kata Mangindaan, juga berimplikasi pada besarnya belanja pegawai. "Belanja pegawai rata-rata sudah diatas 50 persen," tuturnya.
Bahkan lanjutnya, ada daerah yang belanja pegawainya mencapai 76 persen dari total anggaran daerah. Dan hanya sedikit daerah yang belanja pegawainya dibawah 40 persen. Besarnya belanja pegawai ini berdampak pada alokasi belanja publik yang seharusnya diporsikan bagi kepentingan masyarakat.
Atas hal ini, mantan Gubernur Sulut ini menegaskan, dalam perumusan RPP tentang pengangkatan abdi negara pihaknya akan secara tegas mengatur mengenai pengangkatan PNS. Jika tidak lanjutnya, akan terjadi ledakan dari semakin banyaknya tenaga honorer yang masuk di instansi pemerintah.
"Kalau mereka tidak menuntut menjadi PNS, ngak masalah yang jadi masalah kalo mereka menuntut menjadi PNS, padahal penerimaan honorer untuk bekerja di instansi pemerintahan sudah ditutup," ujarnya. KE
Nasib Tragis Pencuri Bebek
Ini sungguh tragis. Gara-gara tertangkap basah hendak mencuri bebek, Agus warga pemuda warga Desa Puuroda, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, harus menahan sakit lantaran di perutnya tertancap sebatang tombak. Ironisnya, pihak rumah sakit tak berani melakukan operasi karena tak memiliki fasilitas yang memadai.
Saat berada di rumah sakit, Agus tak henti merintih kesakitan akibat sebatang tombak yang biasa digunakan untuk berburu hama babi, masih menancap di bagian perutnya sebelah kiri.
Pihak Rumah Sakit Umum Kolaka sendiri hanya mampu mencabut tongkat tombak, sementara mata tombak masih menancap di perut Agus. Agus akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Konawe untuk perawatan lebih lanjut, karena pihak Rumah Sakit Umum Kolaka tidak memiliki fasilitas memadai untuk melakukan operasi.
Kasus yang dialami Agus itu berawal saat dirinya tertangkap basah hendak mencuri bebek milik Syamsul, tetangganya sendiri.
Syamsul kemudian mengambil sebatang tombak yang biasa ia gunakan untuk berburu hama babi dari kolong rumahnya. Tak disangka, Agus yang merasa aksinya ketahuan nekat menyerang Syamsul yang secara reflex langsung mengacungkan tombak yang dipegangnya ke arah Agus.
Akibat perbuatannya itu, Syamsul harus menjalani pemeriksaan di Kantor polisi di Kabupaten Kolaka. Sementara Agus sendiri hingga kini harus menjalani perawatan di rumah sakit. DK
Saat berada di rumah sakit, Agus tak henti merintih kesakitan akibat sebatang tombak yang biasa digunakan untuk berburu hama babi, masih menancap di bagian perutnya sebelah kiri.
Pihak Rumah Sakit Umum Kolaka sendiri hanya mampu mencabut tongkat tombak, sementara mata tombak masih menancap di perut Agus. Agus akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Konawe untuk perawatan lebih lanjut, karena pihak Rumah Sakit Umum Kolaka tidak memiliki fasilitas memadai untuk melakukan operasi.
Kasus yang dialami Agus itu berawal saat dirinya tertangkap basah hendak mencuri bebek milik Syamsul, tetangganya sendiri.
Syamsul kemudian mengambil sebatang tombak yang biasa ia gunakan untuk berburu hama babi dari kolong rumahnya. Tak disangka, Agus yang merasa aksinya ketahuan nekat menyerang Syamsul yang secara reflex langsung mengacungkan tombak yang dipegangnya ke arah Agus.
Akibat perbuatannya itu, Syamsul harus menjalani pemeriksaan di Kantor polisi di Kabupaten Kolaka. Sementara Agus sendiri hingga kini harus menjalani perawatan di rumah sakit. DK
Langganan:
Postingan (Atom)