15 Maret 2011

Facebook Hapus Akun Wartawan Cina karena Gunakan Nama Palsu

Michael Anti, nama samaran seorang wartawan Cina dihapus oleh pengelola Facebook, Januari lalu. Dikutip dari KANAL INFORMASI, Facebook menghapus akun Michael karena diketahui, dari catatan Pemerintah Republik Rakyat Cina, bahwa nama tersebut bukan nama lahirnya. Facebook menerapkan "real-name policy" untuk para pengguna Facebook. Hal yang tidak banyak diketahui oleh para pengguna Facebook. Kebijakan ini dipertahankan dengan sangat keras oleh perusahaan pengelola Facebook. Kebijakan nama asli ini berdampak pada akan menghapus akun-akun yang diketahui menggunakan nama samaran oleh pengelola Facebook.

Michael Anti, adalah nama yang digunakan wartawan tersebut untuk tulisan-tulisannya selama sepulah tahun terakhir di blog-blog pribadinya, dan nama yang digunakannya untuk tulisan-tulisan di harian New York Times dan publikasi lainnya. Nama Michael Anti juga digunakan untuk dokumen-dokumen ilmiah hasil program fellowship yang diikutinya di Universitas Harvard. Publik sudah mengenalnya sebagai Michael Anti.

Michael Anti menolak mengubah nama akunnya dengan nama aslinya, sehingga Facebook menghapus akunnya. Penghapusan ini juga menghapus link Michael dengan ribuan kontak yang sudah dibuatnya sejak 2007. Pengubahan nama berarti mengungkap identitas asli Michael Anti yang akan menyebabkan dirinya dalam bahaya. Sebagaimana diketahui Pemerintah Cina sangat keras terhadap wartawan Cina yang mencoba menulis apa yang sebenarnya terjadi di Cina. Dewasa ini Pemerintah Cina bersama Pemerintah Iran, adalah dua negara di dunia yang paling memusuhi wartawan. Hingga Maret 2011, Cina masih memenjarakan 34 wartawan. Jumlah yang sama dipenjarakan di Iran. DK

08 Maret 2011

Polisi Tangkap Ribuan Liter BBM Selundupan

Sebuah kapal pengangkut lima ribu liter BBM jenis premium tanpa dokumen, siang tadi, ditangkap aparat kepolisian Kendari, Sulawesi Tenggara. Penangkapan dilakukan karena ribuan liter BBM tersebut kabarnya akan diantarpulaukan dan dijual ke salah satu perusahaan tambang nikel yang berada di Kabupaten Konawe Utara.

Kapal pengangkut BBM ilegal itu ditangkap sesaat setelah meninggalkan dermaga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus Nelayan (SPBN) di Kecamatan Abeli, Kota Kendari.

Saat diperiksa, polisi nyaris saja terkecoh. Pasalnya, agar tak ketahuan, pihak nakhoda dan anak buah kapal sengaja menaruh tumpukan ratusan bungkus mie instan di atas ribuan liter premium yang disimpan dalam 20 drum plastik dan 18 jerigen.

“Secara unit kami sedang berpatroli dan tiba-tiba mendapat laporan dari masyarakat soal kasus ini,” kata Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Irwan Andi.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa ribuan liter BBM ilegal itu akan dibawa ke Kabupaten Konawe Utara untuk dijual ke salah satu perusahaan tambang nikel yang beroperasi di daerah itu. “Bisa ya bisa tidak. Info itu harus kami selidiki dulu,” kata Kasat Reskrim.

Untuk kepentingan penyidikan, polisi menahan ribuan liter BBM ilegal tersebut. Selain itu, seorang nakhoda dan enam awak kapal juga ikut ditahan. DK

Pungli, Kantor Lurah Dilempari Telur Busuk

Dituding melakukan praktek pungutan liar terhadap warga, Kantor Kelurahaan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dilempari telur busuk dan disegel oleh warganya. Aksi ini dilakukan karena pihak kelurahan tak bersedia bertemu dan berdialog dengan warga.

Dibantu sejumlah mahasiswa, puluhan warga menuntut Kepala Kelurahan Sulaa, Alimin, untuk mempertanggungjawabkan tndakannnya yang diduga telah melakukan praktek pungli sebesar Rp 350 ribu kepada warga yang hendak mengurus surat-surat kepemilikan tanah dalam program nasional (prona) agrarian.

Padahal, program tersebut sesuai penjelasan pihak Badan Pertanahan Nasional setempat tak dikenakan biaya alias gratis. Pihak kelurahan sendiri beralasan bahwa pungutan itu merupakan biaya administrasi.

“Ini jelas Pungli. Lurah harus mundur. Kalau tak mundur maka kami akan paksa anda untuk mundur,” teriak seorang warga saat berorasi.

Kesal tak bisa menemui lurah tersebut, warga lalu melampiaskannya dengan melempari kantor dengan menggunakan telur dan tomat busuk. Bahkan, massa juga mengusir sejumlah pegawai kelurahan dan menyegel kantor lurah tersebut.

Massa menyatakan tidak akan membuka segel itu sebelum uang mereka yang telah diambil pihak kelurahan atas perintah Lurah Alimin, dikembalikan kepada mereka. DK

Kemdiknas Raup Anggaran Terbesar Tahun Ini

Tahun Anggaran 2011, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) memperoleh dana dari APBN sebesar Rp 256 triliun. Anggaran untuk Kemdiknas ini terbesar diantara kementerian lainnya.

Data Kanal Informasi menyebutkan, untuk program Pendidikan Dasar Rp 12,7 triliun (23%), Program Pendidikan Menengah Rp 5 triliun (9,1%), Program Pendidikan Tinggi Rp 28,8 triliun (51,9%), Program Pendidikan Usia Dini (PAUD) Rp 2,9 triliun (5,4%), Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Rp 1,1 triliun (2,2%), Program Pengawasam dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Rp 210 miliar (0,4%), Program Penelitian dan Pengambangan Rp 1,2 triliun (2%), Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Rp 111 miliar (0,2%) dan Program Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Rp 3,3 trilun (5,8%).

Menurut Akbar Zulfakar, Anggota Komisi Anggaran DPR RI, walaupun anggaran melimpah, namun akuntabilitas belanja anggaran pendidikan lemah. "Kelemahan itu terjadi dalam tiga hal yakni rendahnya perumusan mandat di tingkat pusat, lemahnya mekanisme distribusi anggaran pendidikan, dan lemahnya pengawasan penggunaan anggaran," kata Akbar dalam diskusi bertema Perbaikan Postur Anggaran Pendidikan dan Kebijakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), beberapa waktu lalu di Jakarta. DK

Delapan Wartawan Terbunuh dalam Tiga Bulan Terakhir

Agaknya tak berlebihan jika orang mengatakan bahwa profesi jurnalis adalah salah satu pekerjaan paling beresiko di dunia.

Data dari Kanal Informasi menyebutkan, dalam tiga bulan terakhir delapan wartawan terbunuh di berbagai belahan dunia, seorang wartawan lagi nyaris terbunuh di Jayapura, Indonesia. Lima wartawan yang terbunuh diketahui bahwa mereka terbunuh karena pekerjaannya. Dua wartawan dari lima wartawan tadi terbunuh dalam peliputan revolusi di Timur Tengah. Ahmad Mohamed Mahmoud, wartawan suratkabar Al-Ta'awun, Kairo tewas tertembak pada 4 Februari 2011. Lucas Mebrouk Dolega, wartawan European Pressphoto Agency tewas dalam peliputan revolusi Tunisia, 17 Januari 2011.

Di Asia Tenggara, dua wartawan terbunuh. Le Hoang Hung (51 tahun), wartawan suratkabar Nguoi Lao Dong, Vietnam, tewas pada 30 Januari 2011. Le Hoang Hung dibunuh karena liputannya tentang kasus tanah yang melibatkan pejabat setempat. Kemudian Gerardo Ortega, wartawan radio DWAR, tewas ditembak pada 24 Januari 2011, di Puerto Princesa City, Philipina karena menyiarkan kasus korupsi. Di Pakistan Wali Khan Babar, wartawan Geo TV tewas diberondong tembakan pada 13 Januari 2011, di Karachi, Pakistan. Wali Khan Babar banyak memproduksi berita kritis tentang kepolisian Pakistan.

Sementara itu tiga wartawan lainnya juga terbunuh, namun motifnya belum diketahui apakah berkaitan dengan pekerjaannya atau tidak. Mereka adalah Umesh Rajput (32 tahun) wartawan harian berbahasa Hindi, Nai Dunia, ditembak mati pada 22 Februari 2011 di Raipur, India; Hilal al-Ahmadi (57 tahun), wartawan freelance di Mosul, Irak ditembak mati di depan rumahnya; dan Ilyas Nizzar, wartawan Darwanth, di Pidarak, Pakistan, yang mayatnya ditemukan penuh dengan luka tembakan pada 3 Januari 2011. DK

Pemprov Sultra Tolak Bekukan Ahmadiyah

Ribuan jamaah Ahmadiyah di Sulawesi Tenggara akhirnya bisa bernafas lega. Dalam rapat yang berlangsung sejak sore hingga malam tadi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara secara tegas menolak pelarangan aktifitas jamaah Ahmadiyah di daerah itu.

Usai rapat, Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, menyatakan bahwa pihaknya tak mau mengikuti kebijakan yang ditempuh pemerintah Provinsi Banten dan Jawa Timur yang melarang seluruh kegiatan jamaah Ahmadiyah di daerahnya.

Menurut Gubernur Nur Alam, pihaknya baru akan melarang jika pemerintah pusat sudah secara tegas mengeluarkan peraturan yang mengharamkan seluruh kegiatan jemaah Ahmadiyah.

Sesuai data Kantor Wilayah Departemen Agama Sulawesi Tenggara, total jumlah jemaah Ahmadiyah di provinsi itu kurang lebih sebanyak 1.800 jiwa. Dari jumlah itu, Kecamatan Mowila di Kabupaten Konawe Selatan, merupakan daerah yang paling banyak bermukim jemaah Ahmadiyah yakni sebanyak 400 jiwa. Sedangkan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. DK

06 Maret 2011

Gaji Pegawai Diknas Kendari Disikat Rampok

Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, usai magrib tadi dibobol kawanan rampok. Uang gaji pegawai senilai ratusan juta rupiah yang tersimpan dalam brankas berhasil dibawa kabur. Akibatnya, puluhan pegawai negeri sipil di kantor itu terancam tak bakal terima gaji bulan ini.

Kawanan rampok yang diduga berjumlah lebih dari dua orang ini masuk ke dalam kantor Dinas Pendidikan Nasional Kendari dengan cara membobol plafon. Sesampainya di dalam, kawanan rampok tersebut langsung masuk ke gudang tempat brankas penyimpanan gaji pegawai kantor tersebut disimpan.

Setelah merusak brankas, kawanan rampok lalu membawa kabur uang sebanyak Rp 270 juta rupiah lebih yang merupakan gaji puluhan pegawai kantor tersebut bulan ini.

Pihak kepolisian sendiri menduga, perampokan itu sudah direncanakan secara matang. Pasalnya, kawanan rampok beraksi saat petugas keamanan di kantor Dinas Pendidikan Nasional Kendari sedang menunaikan ibadah sholat magrib.

“Paling tidak kawanan rampok sudah mengawasi kantor ini selama seminggu,” kata AKP Irwan Andi, Kasat Reskrim Polresta Kendari.

Hingga kini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi juga sedang mendalami dugaan keterlibatan orang dalam pada kasus itu. Pasalnya, seusai masuk dengan cara membobol plafon, kawanan rampok langsung mengetahui bahwa brankas uang disimpan di gudang. DK

Bhuta Kala Meledak, Tiga Warga Terluka

Puncak perayaan Nyepi di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, berakhir dengan kepanikan. Situasi itu terjadi akibat Ogoh-Ogoh yang mereka bakar tiba-tiba meledak dan melukai tiga orang warga. Salah seorang korban yang masih berusia kanak-kanak bahkan harus kehilangan salah satu jari kakinya.

Sebelum peristiwa ledakan itu terjadi, puncak perayaan Nyepi di Kota Baubau yang dipusatkan di Kelurahan Ngkaring Ngkaring, Kecamatan Bungi, berlangsung khidmat. Sejumlah Pendeta agama Hindu terlihat membakar dupa dan berdoa di depan patung ogoh-ogoh yang sejak sore hari tadi diarak ribuan umat hindu di daerah itu hingga sejauh 10 kilometer.

Usai berdoa di depan patung Ogoh-Ogoh yang merupakan simbol perwujudan Bhuta Kala yang melambangkan unsur negatif pada manusia, kemudian dibakar beramai-ramai oleh warga.

Namun saat api sudah membesar, Bhuta Kala tersebut tiba tiba meledak hingga beberapa warga yang berada di sekitarnya terpental. Seketika kepanikan terjadi.

Tiga orang warga mengalami luka yang cukup parah. Salah seorang korban yang masih anak anak mengalami luka serius hingga jari tengah pada kaki kanan korban putus. Ketiga korban langsung di larikan ke Puskesmas terdekat.

“Terus terang suasana sempat panic dan kacau. Kami tidak tau penyebab sehingga ogoh-ogoh itu meledak,” kata Kadek Tirta, saksi mata yang melihat kejadian itu.

Hingga kini belum diketahui penyebab hingga patung ogoh-ogoh tersebut meledak. Umat hindu yang ada di Kota Baubau sendiri berharap, kejadian itu bukan merupakan pertanda buruk bagi mereka. DK