30 Maret 2009

Kampanye Hanura Bubar Diguyur Hujan

By Line : Dedy Kurniawan

Kampanye putaran terakhir Partai Hanura di Kendari, Sulawesi Tenggara, terpaksa bubar sebelum waktunya. Gara-garanya, saat sejumlah Jurkamnya sedang menyampaikan orasi politiknya, hujan lebat mengguyur lokasi arena kampanye.

Akibatnya, ratusan simpatisan partai pimpinan Wiranto itu lari tunggang langgang mencari tempat berteduh. Selain di bawah pohon, ada juga simpatisan partai yang memilih berteduh di bawah panggung kampanye.

Melihat kondisi itu, pihak pengurus Partai Hanura akhirnya terpaksa menghentikan kampanye yang baru berlangsung satu jam.

28 Maret 2009

Megawati Batal kampanye di Baubau

By Line: Dedy Kurniawan

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, siang tadi membatalkan rencananya berkampanye dan berorasi politik di depan ribuan pendukungnya di lapangan lembah hijau Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Setibanya di Bandara Betoambari Kota Baubau, Megawati bersama pengurus pusat PDIP langsung menuju ke salah satu hotel untuk beristirahat sejenak. Sekitar pukul 15.00 wita, Mega dijadwalkan mulai berkampanye.

Namun sejam kemudian, Megawati bersama rombongan memilih kembali ke Bandara Betoambari dan langsung terbang menuju Makassar, Sulawesi Selatan.

Pihak PDIP sendiri menyatakan., Mega sengaja membatalkan rencananya berkampanye di Kota Baubau, karena waktu kampanye yang diberikan pihak KPU setempat terlalu mepet.

Ribuan massa PDIP yang sejak pagi hari sudah memadati lapangan Lembah Hijau, tempat PDIP dijadwalkan berkampanye, kecewa akhirnya membubarkan diri.

27 Maret 2009

Surat Suara Pemilu Rusak Parah

By Line: Dedy Kurniawan

Ratusan lembar surat suara di Kendari ditemukan dalam keadaan rusak. Parahnya, tak hanya sekedar sobek atau berlubang, pihak KPU Kendari menemukan satu kardus surat suara berisi 500 lembar surat suara yang seluruhnya dalam keadaan terpotong dua.

Penemuan ratusan lembar surat suara dalam keadaan terpotong dua itu berawal ketika seorang petugas sortir membuka kardus berisi surat suara. Saat diperiksa, petugas tersebut kaget melihat seluruh surat suara dalam keadaan terpotong dua. Temuan itu lalu dilaporkan ke KPU Kendari dan langsung diamankan.

Selain terpotong dua, puluhan lembar surat suara juga ditemukan dalam keadaan sobek baik di bagian tengah maupun pinggir. Tak hanya itu, dalam surat suara tersebut juga banyak ditemukan nama Caleg dan Parpol yang namanya tak termuat secara utuh. Bahkan, ada Parpol dan caleg yang namanya hanya termuat setengah di surat suara.

26 Maret 2009

Ratusan Ton Gula Ilegal Dicekal

By Line : Dedy Kurniawan

petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara bersama jajaran kepolisian siang tadi membuka paksa dan menahan lima kontainer berisi ratusan ton gula pasir asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang sedianya akan diedarkan di Kendari.

Tindakan tersebut terpaksa dilakukan karena ratusan ton gula pasir yang dikirim CV Bintang Baru Makassar dan ditujukan kepada CV Putra Sultra Mandiri,salah satu distributor gula pasir di Kendari, tak dilengkapi dokumen.

Kepada petugas, pemilih gula tidak mampu menunjukkan dokumen lengkap pengangkutan 117,5 ton ini berupa Surat Pengantar Pengiriman Gula Antar Pelabuhan (SPPGAP)yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan, tempat gula tersebut berasal.

Iklan Parpol di TV Lebih Efektif

Pakar komunikasi yang juga Staf Ahli Menkominfo, Henri Subiakto mengatakan, iklan partai politik di televisi lebih kena sasaran dibandingkan dengan berita.Hal ini membuat sejumlah partai politik memasang iklan di televisi sebagai upaya untuk menarik pemilih, kata Henri dalam seminar tentang "Peran Media dalam Pemilu" di Jakarta, Rabu. "Iklan bisa muncul berulang-ulang di televisi setiap hari. Banyak orang tidak menonton berita setiap hari tapi pasti nonton iklan ditayangkan secara berulang," katanya.

Bahkan, menurut Ketua Dewan Pembina Perum ANTARA ini, saat ini ada partai politik yang menayangkan iklan hingga 45 kali dalam sehari.

Pada Pemilu 2004 lalu, porsi iklan di televisi hanya boleh 10 kali dalam sehari namun pada pemilu kali ini bisa puluhan kali karena tidak ada larangan yang membatasi iklan kampanye partai politik. Melihat iklan yang cukup gencar di media massa, katanya, maka tidaklah mengherankan jika ada satu partai politik baru yang telah menghabiskan dana kampanye hingga miliaran rupiah."Saat ini, parpol lebih bebas beriklan dan tentunya lebih besar biaya juga. Kalau dilihat dari banyaknya iklan di televisi, maka dana sebesar itu relevan juga tapi sulit untuk dibuktikan," katanya. Menurut dia, dilihat dari materi, iklan partai politik saat ini dapat digolongkan menjadi dua, yakni iklan yang menampilkan kebaikan dirinya dan iklan yang menampilkan keburukan pihak lain.Iklan dari partai yang saat ini sedang memerintah banyak menampilkan keberhasilan yang telah dicapai. Sedangkan iklan dari partai nonpemerintah banyak menampilkan keburukan kinerja pemerintah. Ia mengatakan, iklan partai politik juga berbeda dengan iklan produk. "Jika seseorang memilih partai karena melihat tayangan iklan partai dan tenyata salah pilih maka kesempatan untuk memilih datang lima tahun lagi," ujarnya.

Namun jika seseorang memilih produk karena pengaruh iklan dan ternyata salah pilih maka ia bisa langsung mengganti produknya tanpa perlu menunggu lima tahun lagi.Kendati efektif, namun iklan partai politik ini cenderung tidak memberikan umpan balik kepada pemasang iklan. "Jarang bahkan tidak ada informasi yang menjadi penyeimbang isi iklan," ujarnya. (ANTARA)

24 Maret 2009

Asal Mula Ditemukannya Kopi

By Line : Dedy Kurniawan

Anda penggemar minuman kopi? Kalau jawabannya ya, tahukah anda kapan pertama kali kopi ditemukan? Tidak ada bukti nyata yang menunjukkan kapan atau bagaimana sesungguhnya kopi pertama kali ditemukan. Beberapa pendapat menyebutkan:
1. Pertama kali ditemukan pada abad ke-3, ketika pengembala kambing asal Etopia yang biasa disebut Kaldi, memperhatikan kumpulan kambingnya bertingkah setelah mereka makan biji kopi merah. Pengembala kambing tersebut membagi pengalamannya kepada kepala biara pria, yang kemudian melakukan pengujian terhadap kekuatan yang ada pada biji kopi tersebut.
2. Penemuan kopi di kurun 500 Masehi dari penggembala domba di Jazirah Arab yang tidak sengaja memakan tanaman liar serupa buah ceri dan merasakan sensasi luar biasa yang kemudian tersebarluaskan ke seluruh dunia. Sejak saat itu, kopi menjadi komoditas minuman kaum bangsawan dari Arab, Turki, dan Eropa sebelum menjadi suatu industri dan perkebunan kopi yang sangat besar. Nah, orang yang mematenkan biji dan minuman kopi adalah Henry Cortez.

22 Maret 2009

TPS dan Ratusan Wajib Pilih Fiktif

By Line : Dedy Kurniawan

Dugaan bakal terjadinya kecurangan pada Pemilu legislatif tanggal 9 April mendatang mulai menguat menyusul ditemukannya TPS dan ratusan wajib pilih fiktif di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Ironisnya, baik pihak KPU dan Panwas belum menyikapi hal tersebut.

Terungkapnya TPS dan ratusan wajib pilih fiktif itu didasarkan atas temuan tim investigasi Pusat Studi Hukum Kendari (YPSHK). Dalam keterangan persnya, pihak YPSHK menyatakan di Desa Kolifano, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Muna, dari empat TPS di desa tersebut, satu diantaranya yakni TPS 4 diduga kuat fiktif.

Pasalnya, dari 316 wajib pilih di TPS itu, tak satu pun yang merupakan warga desa Kolifano. Dari data yang diperoleh, 252 orang merupakan warga desa Todanga di Kabupaten Buton dan sisanya sebanyak 60 orang berasal dari Desa Lakarinta di Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna.

13 Maret 2009

Surat Suara Terpotong Dua

By Line : Dedy Kurniawan

Agaknya wajar, jika banyak pihak yang mempertanyakan jadi tidaknya Pemilu kali ini. Betapa tidak, hanya untuk urusan surat suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) se Indonesia sudah kelabakan dan pusing tujuh keliling.

Kasus terbaru terjadi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. KPU setempat kebingungan gara-gara menemukan ratusan lembar surat suara yang sudah terpotong dua. Setelah melapor ke KPU Pusat di Jakarta, seluruh surat suara yang terpotong itu akan langsung dimusnahkan.

11 Maret 2009

Ribuan Personel Untuk Pemilu

By Line: Dedy Kurniawan

Kepolisian daerah Sulawesi Tenggara mengerahkan ribua personelnya untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu. Ribuan pasukan itu nantinya disebar di 12 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.

Polda Sulawesi Tenggara sendiri memprediksi, seluruh kabupaten/kota tersebut merupakan titik-titik rawan menjelang dan sesudah pelaksaan Pemilu legislatif dan presiden. Alasannya, kondisi geopolitik di 12 kabupaten/kota akan semakin memansa menjelangnya berlangsungnya pemilu tanggal 9 April mendatang.

Total jumlah personel yang terlibat dalam pengamanan Pemilu kurang lebih sebanyak 20 personel, terdiri atas 8 ribu polisi, 11.700 pengamanan gabungan 12 Pemda kabupaten/kota dan seribu personel TNI.

07 Maret 2009

Sosialisasi Pemilu Sambil Ngeband

By Line: Dedy Kurniawan

Berbagai cara ditempuh KPU untuk memperkenalkan cara mencontreng memilih wakil-wakil rakyat di parlemen pada pemilu mendatang. Salah satunya dilakukan KPU Kendari, Sulawesi Tenggara, yang mengajak sejumlah band lokal untuk mensosialisasikan cara mencontreng yang benar kepada warga di daerah itu.

Menggunakan satu unit truk tronton, anggota KPU Kendari bersama lima band lokal berkeliling kota melakukan sosialisasi.

Lima band lokal yang ikut dalam sosialisasi itu, secara bergantian bermain musik di atas truk tronton yang terus bergerak melintasi sejumlah jalan protokol dan kawasan padat penduduk di Kota Kendari.

Salah satu band lokal itu bahkan ada yang sengaja menciptakan sebuah lagu khusus berisi ajakan kepada warga untuk ikut memilih pada Pemilu yang pelaksanaannya kurang dari 30 hari lagi.

06 Maret 2009

Kejari Baubau Dilempar Telur Busuk

By Line: Dedy Kurniawan

Gara-gara dituding menerima uang dari Pemerintah Kabupaten Buton sebesar Rp. 10 juta rupiah, Kantor Kejaksaan Negeri Baubau dilempari telur busuk oleh puluhan pengunjuk rasa.

Pengunjuk rasa menuduh, akibat pemberian uang itu, kejaksaan terkesan enggan mengusut sejumlah kasus korupsi di Kabupaten Buton.
Namun pihak kejaksaan sendiri membantah semua tuduhan itu. Kepala Kejaksaan Negeri Baubau, Telly mengaku tak tahu menahu soal uang Rp 10 juta itu. Alasannya, ia belum sepekan menduduki jabatan pimpinan di lembaga tersebut.

05 Maret 2009

Wakatobi Punya Bandara Baru

By Line: Dedy Kurniawan

Bagi wisatawan dan pelaku bisnis yang kerap bolak-balik ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, kini tak perlu pusing lagi jika hendak ke daerah yang sudah empat tahun dimekarkan dan berpisah dari Kabupaten Buton itu.



Sebab, sejak tanggal 3 Maret 2009, Kabupaten Wakatobi yang dijuluki Surga Bawah Laut Dunia, kini sudah memiliki sebuah bandara yang diberi nama Matahora.

Dalam uji coba atau tes penerbangan (tes flight) yang berlangsung tanggal 3 Maret lalu, pesawat milik Maskapai Merpati Airlines dengan nomor penerbangan MA-60 yang dipiloti Kapten Mirwan Scott, sukses melakukan tes penerbangan dan pendaratan di bandara Matahora yang untuk tahap awal telah memiliki landasan pacu sepanjang 1.400 meter dari rencana 2.100 meter.

01 Maret 2009

KPU Buton Utara Pilih Jalur Laut

Byline : Dedy Kurniawan

Pendistribusian logistik pemilu di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, dipastikan 90 persen akan melalui jalur laut. Pasalnya, dari 10 kecamatan di kabupaten itu yang dibagi dalam tiga daerah pemilihan, 9 kecamatan diantaranya tak bisa dilalui kendaraan darat karena kondisi jalan yang rusak parah.

Menurut Ketua KPU Buton Utara, Suhuzu, pihaknya terpaksa menggunakan transportasi laut karena kondisi jalan jalan darat di wilayah kerjanya nyaris tak bisa dilalui. Satu-satunya kecamatan yang pendistribusian logistik pemilunya bisa menggunakan alat transportasi darat hanya kecamatan Kulisusu yang untuk sementara ini digunakan sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Buton Utara.

Club Sepak Bola Pertama di Indonesia

By Line: dedy kurniawan

Anda penggemar sepakbola? Kalau jawabannya ya, anda tentu hafal nama-nama club sepakbola seperti AC Milan, Inter Milan, Chelsea, Manchester United, Real Madrid atau Barcelona. Untuk level Indonesia, nama-nama seperti Persija Jakarta, PSM Makassar, Persib Bandung, Sriwijaya FC atau Persipura Jayapura, tentu anda ingat betul di luar kepala.
Tapi kalau anda penggemar sepakbola Indonesia, apakah anda tahu team sepakbola pertama di Indonesia? Apakah anda tahu nama Nedherland Indische Voetbal Unie atau NIVU ??? Kenalkah anda dengan nama-nama seperti Telwe, Hukom, Pattiwael, Soedarmadji, Tan See Han, Anwar, Dorst, Bing Mo Heng, Van der Burg atau Faulbab? Mereka inilah pemain-pemain sepakbola pertama di Indonesia. Hebatnya lagi, mereka bermain hingga level World Cup pada tahun 1938.

Kapankah kesebelasan nasional Indonesia yang ada sekarang mampu mengikuti jejak mereka. Jawabannya....ya... tau ah gelap.