28 Juli 2009

Nasib Malang Penambang Emas Bombana

By Line : dedy kurniawan -----


Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula, seperti itulah nasib yang kini dialami ratusan penambang emas di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Betapa tidak, jauh-jauh mereka datang dari luar Sulawesi Tenggara menggunakan pesawat atau kapal laut namun sesampainya di Bombana justru mereka dikejar-kejar tim penertiban bentukan Pemerintah Daerah setempat.

Celakanya lagi, para penambang emas yang hampir seluruhnya dipastikan tak mengantongi ijin resmi dari pemerintah itu, sudah membayar hingga jutaan rupiah kepada sejumlah orang yang secara ajaib tiba-tiba mengaku memiliki lahan hingga ratusan hektar di kawasan tambang emas seperti di Tahi Ite dan Wumbubangka.

Lucunya, orang-orang yang mengaku pemilik lahan ini belakangan terungkap juga berstatus sebagai pendatang di daerah itu. Namun para penambang mengaku tak berdaya, sebab rata-rata orang-orang yang mengaku pemilik lahan itu memiliki sejumlah tukang pukul yang kerap menenteng golok atau parang kemana-mana.


Ironisnya, tanah yang diklaim itu berada di kawasan konsesi milik perusahaan pertambangan yang telah mengantongi ijin resmi dari pemerintah berupa Kuasa Pertambangan.

Tak heran, selain merugi jutaan rupiah, banyak diantara penambang ini setiap hari resah karena dikejar-kejar tim penertiban tambang yang menganggap mereka adalah penambang liar. Jika tertangkap, tak hanya alat menambangnya disita. Tenda atau pondok tempat para penambang tinggal juga dibakar.

15 Juli 2009

Artis Krisna Mukti Bebas dari Rutan Kendari

By Line : Dedy kurniawan ---


Setelah mendekam di sel Rumah Tahanan Kendari selama dua minggu, artis sinetron dan bintang iklan Krisna Mukti akhirnya bisa kembali menghirup udara bebas. Sore menjelang petang tadi, Krisna Mukti keluar dan meninggalkan Rutan Kendari

Didampingi kekasihnya, Christie Chasslam dan dua orang pengacaranya, Krisna Mukti meninggalkan Rutan Kendari sekitar pukul 15.30 wita. Sebelum naik ke mobil yang sudah menunggunya di halaman Rutan, kepada wartawan Krisna hanya mengatakan bahwa dirinya sangat gembira bisa bebas.

“Saya belum bisa berkomentar banyak. Yang jelas saya senang sekali bisa bebas,” kata Krisna di Kendari, Rabu (15/7).

Menurut Arman Mol, Jaksa Penuntut Umum kasus Krisna Mukti yang juga berada di Rutan, pembebasan bintang iklan sabun cuci itu dilakukan atas perintah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kendari yang menyidangkan kasus tersebut.

“Ini perintah majelis hakim, saya sebagai jaksa harus melaksanakannya,” kata Arman sambil berjalan masuk ke ruang administrasi Rutan Kendari.

Kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di salah satu restoran di Kendari, Krisna Mukti mengakui dirinya sempat stres selama menghuni Rutan. “Untungnya saya ini actor jadi bisa kayak bunglon dan cepat menyesuaikan diri. Tapi terus terang sebagai manusia hari-hari pertama berada di sel tahanan saya sempat stress,” kata Krisna.

Terkait persidangan kasusnya, Krisna berharap bisa cepat selesai sehingga aktifitasnya sebagai artis bisa kembali normal.

Sementara itu, Pengacara Krisna Mukti, Amir Faisal mengatakan, pembebasan terhadap kliennya itu merupakan perintah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kendari. Pihak majelis hakim mengganggap, Krisna Mukti mau bersikap kooperatif dan telah berjanji akan mematuhi berbagai syarat terkait pembebasannya itu.

“Majelis hakim menganggap klien saya bisa dipercaya tidak melarikan diri atau mempersulit proses persidangan sehingga bisa ditangguhkan dari penahanan di Rutan,” kata Amir Faisal sambil memperlihatkan keputusan Pengadilan Negeri Kendari yang menangguhkan penahanan Krisna Mukti.

Sebelumnya, selama dua pekan, Krisna Mukti ditahan di Rutan Kendari, Sulawesi Tenggara karena diduga terlibat persengkongkolan dalam kasus penggelapan dana milik PT Lumbung Buana Selular cabang Kendari sebesar Rp. 365 juta yang dilakukan oleh Yoyon Rasmono Suryo yang siding perdananya sudah digelar tanggal 14 Juli 2009.

Sementara Yoyon sendiri sejak tahun lalu sudah divonis dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kendari.

12 Juli 2009

Jejak Sejarah Pertambangan Sultra


Sektor pertambangan provinsi Sulawesi Tenggara cukup potensial dan menjadi perhatian investor nasional maupun asing yang bergerak di bidang pertambangan. Sulawesi Tenggara memiliki kandungan tambang yang sangat potensial dan telah banyak perusahaan yang telah melakukan eksplorasi utamanya kabupaten Buton, Konawe, Konawe Utara, dan Bombana. Ini membuktikan Sulawesi Tenggara memiliki potensi pertambangan yang dapat diandalkan, namun belum dioptimalkan pemanfaatannya.

Potensi pertambangan yang dimiliki oleh Sulawesi Tenggara diantaranya adalah Tambang aspal di Kabupaten Buton, tambang emas di Kabupaten Bombana, Tambang nikel di kabupaten Kolaka, Konawe Utara dan Konawe, potensi tambang marmer, batu granit dan krom tersebar di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara dan untuk potensi tambang minyak di Kabupaten Buton Utara dan Buton. Khusus untuk tambang aspal, beberapa perusahaan pemegang kuasa pertambangan (KP) untuk melakukan eksplorasi.
.
Jejak Sejarah Pertambangan Sultra
Seperti diketahui, sejarah pertambangan nikel di Kabupaten Kolaka (sebagai mana diulas Harian Kompas) bermula pada tahun 1909 EC Abendanon, seorang ahli geolog asal Belanda, menemukan bijih nikel di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Eksplorasi bijih nikel sendiri baru dilaksanakan pada tahun 1934 oleh Oost Borneo Maatschappij (OBM) dan Bone Tole Maatschappij.

Pengapalan pertama 150.000 ton hasil tambang itu dilakukan OBM empat tahun kemudian ke negara Jepang. Nikel dimanfaatkan sebagai penyalut karena tahan karat dan keras. Percampuran antara nikel dengan tembaga misalnya, digunakan untuk membuat sendok dan garpu.

Dalam perkembangan sejarah, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 1960 dan Undang-Undang (UU) Pertambangan Nomor 37 Tahun 1960, Pemerintah RI mengambilalih penambangan tersebut dan berdirilah PT Pertambangan Nikel Indonesia (PNI). Penambangan logam putih berlambang kimia Ni ini, kemudian terbukti memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Saat Sultra berupaya menjadi daerah otonom yang lepas dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), sumber daya alam Kabupaten Kolaka itu diyakini mampu menjadi sumber ekonomi untuk mengelola rumah tangga sendiri.

Wilayah di jazirah tenggara Pulau Sulawesi itu kemudian ditetapkan menjadi provinsi baru, melalui UU No 13/1964. Dalam logo provinsi yang berhari jadi tanggal 27 April ini terdapat warna coklat sebagai lambang tanah yang mengandung nikel di Kabupaten Kolaka. Waktu terus bergulir. PT Per-tambangan Nikel Indonesia di-merger dengan enam perusahaan negara lainnya seperti PN Logam Mulia pada 5 Juli 1968 dan berubah menjadi PT Aneka Tambang. Areal kuasa pertambangan di Pomalaa ini-yang mencatatkan sahamnya di pasar modal pada tahun 1997-luasnya 8.314 hektar. Selain bijih nikel, perusahaan ini juga memproduksi feronikel atau feni yang merupakan paduan logam antara nikel dan besi (fero).


Tahun 2008 dihasilkan feronikel sekitar 10.000 ton nikel dan sekitar tiga juta wmt (wet metric ton) bijih nikel. Bijih nikel dipasarkan ke Je-pang dan Australia. Sedangkan feronikel dalam bentuk batangan logam atau ingot dijual ke negara Jerman, Inggris, Belgia, dan Jepang. Harga jualnya ber-dasarkan pada harga logam internasional yang mengacu pada London Metals Exchange (LME). Feronikel hasil penambangan perusahaan yang ber-kantor pusat di Jakarta ini, tahun lalu dihargai 3,73 dollar Amerika Serikat (AS) per pon. Sedangkan untuk bijih nikel tergantung pada tinggi rendah kadarnya.

Layaknya produk tambang yang memiliki nilai jual tinggi seperti minyak bumi dan emas, negara lalu mengklaim nikel sebagai miliknya. Tidak mengherankan bila hasil penjualan ke-kayaan daerah berlambang burung raksasa ini lebih menggembungkan pundi-pundi uang pemerintah pusat dibandingkan kas daerahnya sendiri. Usaha pertambangan dan penggalian berada di peringkat keempat dari sembilan lapangan usaha yang ada. Kontribusinya pada tahun 2000 sekitar Rp 163 milyar atau 8,66 persen dari seluruh kegiatan ekonomi senilai Rp 1,9 trilyun.

Meskipun begitu, harus diakui, kehadiran badan usaha berusia 33 tahun ini menimbulkan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dari kegiatan perusahaan ini di Pomalaa, setiap bulan kas daerah menerima pajak pemanfaatan air bawah tanah dan per-mukaan rata-rata Rp 30 juta. Jumlah kas juga bertambah dari perolehan pajak penerangan jalan sebesar Rp 100 juta per bulan.

Meskipun memiliki bijih nikel berkualitas ekspor, bahan tambang ini tidak lantas menjadi usaha terbesar Kolaka.

Pertanian merupakan lapangan usaha terbesar masyarakat kabupaten di bagian barat Provinsi Sulawesi Tenggara ini. Sektor ini mampu menyerap 76.734 orang tenaga kerja. Total kegiatan ekonomi yang dihasilkan tahun 2000 besarnya Rp 765,2 milyar. Dari jumlah itu, separuhnya diperoleh dari kegiatan usaha di bidang perkebunan. Lahan perkebunan kabupaten yang terdiri dari pegunungan dan bukit yang memanjang dari utara ke selatan, terbanyak di-gunakan untuk areal tanaman kakao.

Sayangnya harga jual kakao atau kokoa-sebutan lain untuk tanaman cokelat-tidak stabil. Setelah sempat mencapai harga Rp 28.000 per kilogram pada tahun 1998, harga kakao jatuh. Harga per kilogram tahun 1999 turun enam ribu rupiah. Setahun kemudian menjadi dua belas ribu rupiah per kilogram dan tahun 2001 hanya Rp 8.000.


Penurunan ini ditengarai karena berkurangnya permintaan akan komoditas kakao, atau dikarenakan ulah para pedagang yang kebanyakan datang dari Makassar dan Surabaya untuk memperbanyak keuntungan. Mereka membeli langsung hasil kebun itu dari para petani.

07 Juli 2009

Selamat Memilih Indonesia


Hari ini, Rabu (8/7), Indonesia menggelar Pemilu Presiden yang diikuti tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, masing-masing Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Pemilu presiden secara langsung pada 2009, merupakan pemilihan presiden langsung kedua yang digelar Indonesia, pasca reformasi pada 1998.

Tiga pasangan kandidat akan memberikan suaranya bagi kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam lima tahun mendatang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sekitar kediamannya masing-masing.

Pemilu presiden 2009 diikuti 171.068.667 pemilih yang terdiri atas 169.558.775 orang tersebar di 33 provinsi di Indonesia dan 1.509.892 yang tersebar di 17 perwakilan RI di luar negeri.

Pelaksanaan Pemilu Presiden 2009 digelar di tengah kisruh jumlah pemilih yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang hingga detik terakhir menjelang pemilihan pada 8 Juli 2009, masih terus dibenahi untuk mengakomodasi suara calon pemilih yang terabaikan.

Terkait itu, Mahkamah Konstitusi mensahkan penggunaan Kartu Tanda Penduduk yang disertai kartu keluarga dan paspor bagi rakyat yang tidak tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap, untuk tetap menggunakan hak politiknya pada Pilpres 2009.

Pemilu Presiden 2009 digelar serentak mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Selamat Memilih Indonesia.

Carut Marut Tambang Emas Bombana

By Line : dedy kurniawan ---


Pffuuff….Lelaki muda itu menghembuskan nafasnya panjang-panjang. Tak lama berselang, tangannya juga menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Dengan langkah gontai, lelaki tersebut berbalik dan berjalan ke sebuah pondok tak jauh dari bangunan basecamp, lalu duduk di bale-bale yang menjadi alasnya.

Lukman Aziz, Corporate Secretary PT. Panca Logam Makmur, perusahaan pemegang hak Kuasa Penambangan Emas di Kabupaten Bombana, nampak gundah. Pekerjaan menormalisasikan daerah aliran sungai (DAS) di sekitar kawasan lahan konsesi perusahaannya seluas 1.200 meter ternyata tak semudah yang ia perkirakan.

“Awalnya kami menargetkan normalisasi DAS ini bisa diselesaikan paling lambat dua hingga tiga bulan. Faktanya, kami sudah melewati target,” katanya.

Selain luasnya kawasan yang telah rusak akibat penambangan liar (illegal mining) yang mencapai lebih dari 60 persen dari total luas lahan konsesi milik PT Panca Logam Makmur, sejumlah penambang liar juga masih melakukan aktifitas mencari emas.

Tak heran, areal yang sudah dinormalisasi tak sampai seminggu kemudian sudah diporak-porandakan lagi oleh para penambang liar.

Kondisi ini berakibat pada banyaknya sawah milik para petani di Kecamatan Rarowatu Utara yang rusak karena tidak terairi. Pasalnya, sungai Ububangka yang menjadi sumber utama pengairan sawah dan kebun mereka sudah rusak akibat aktifitas penambangan liar.

“Mau bagaimana lagi pak. Bertani atau berkebun sama saja. Tidak ada sumber air yang bisa kami gunakan. Satu-satunya jalan supaya dapur kami tetap berasap dan anak-anak kami bisa terus bersekolah, ya, menjadi penambang liar seperti ini pak. Walau kami tahu ini dilarang pemerintah,” kata Abdul Madjid, seorang petani yang mengaku sejak dua bulan terakhir terpaksa banting stir menjadi penambang emas liar.

Keberadaan para penambang liar ini juga diakui Slamet Rigay, Ketua Tim Penertiban Tambang Emas Pemerintah Kabupaten Bombana.

Menurut Slamet, pihaknya sudah berkali-kali melakukan penertiban mulai dengan cara yang halus seperti himbauan an sosialisasi bahkan hingga melakukan tindakan keras seperti pengusiran dan menyita alat-alat menambang yang digunakan para penambang liar.

“Namun hari ini kami usir, dua hari kemudian mereka masuk dan menambang lagi,” katanya kesal.

Slamet mengakui, meski telah dibantu aparat kepolisian dan TNI, upaya untuk menertibkan kawasan tambang di Kabupaten Bombana bukan perkara mudah.

Luasnya kawasan tambang emas yang harus diawasi ditambah lagi minimnya jumlah personil, merupakan kendala utama sulitnya melakukan penertiban. Belum lagi kalau bicara soal anggaran untuk membiayai operasi penertiban tersebut.

Masalahnya, tak mudah untuk menggunakan dana yang tersimpan di kas daerah Pemerintah Kabupaten Bombana. Selain harus melalui prosedur birokrasi yang berbelit, juga harus dibekali persetujuan dari para wakil rakyat di parlemen.

Kendala yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bombana ini rupanya dimanfaatkan betul oleh para penambang liar. Minimnya jumlah aparat yang menjaga pintu-pintu masuk ke lokasi tambang emas diakali oleh para penambang liar dengan memanfaatkan jalan-jalan tikus yang jumlahnya ribuan dan tersebar mulai dari Tahi Ite, Ububangka hingga SP 8.

“Para penambang liar ini juga pintar pak. Mereka sengaja menambang di lokasi-lokasi yang sulit untuk kami jangkau,” kata seorang petugas polisi yang minta namanya tak ditulis.

Slamet Rigay tak menampik banyaknya isu yang menyebut keterlibatan sejumlah pejabat yang menjadi “backing” dari para penambang liar ini. Hanya saja, untuk membuktikannya sangat susah.

“Isu itu sudah lama kami dengar tapi hanya sebatas isu saja. Pembuktiannya sangat susah,” kata Slamet.

Kabar burung soal keterlibatan oknum pejabat yang menjadi backing dari aktifitas penambangan liar ini semakin mengemuka saat Tim Penertiban Tambang Emas Bombana yang terdiri atas Pemerintah Kabupaten Bombana, polisi dan TNI, memergoki dan menangkap sejumlah penambang liar di kawasan Ububangka sekitar awal bulan Juni lalu.

Dari tangan para penambang liar ini, disita sebanyak 11 mesin penyedot lumpur yang digunakan untuk menambang emas. Saat diinterogasi, para penambang ini mencatut nama sejumlah pejabat mulai dari level Pemerintah Kabupaten Bombana hingga nama pejabat di lingkungan Polda Sulawesi Tenggara.

Setali tiga uang, baik pihak PT Panca Logam Makmur hingga Pemerintah Kabupaten Bombana agaknya satu kata terkait catut-mencatut nama pejabat yang dilakukan para penambang liar.

“Menurut saya, cara-cara yang dilakukan para penambang liar dengan mencatut nama pejabat hanyalah sekedar taktik untuk menakut-nakuti tim penertiban agar tidak menangkap dan menyita mesin-mesin serta berbagai peralatan menambang mereka. Tapi nyatanya mereka tetap ditangkap dan mesin-mesinnya tetap disita,” kata Lukman yang mengaku salut dengan berbagai upaya Pemerintah Kabupaten Bombana, kepolisian serta TNI untuk menertibkan kawasan tambang.

Keberadaan ribuan penambang liar ini di Kabupaten Bombana, seolah mengingatkan kita pada era tahun 1900-an saat eksodus ribuan bangsa Eropa ke Benua Amerika untuk mencari emas.

Tak hanya pengelolaannya yang tak jelas dan membabi-buta, perburuan emas pasca ditemukannya Benua Amerika oleh Colombus kala itu, banyak mengorbankan nyawa warga suku Indian selaku penduduk asli Benua Amerika.

Pramugari Telanjang di Air New Zealand


Sebelum pesawat lepas landas, para penumpang biasanya disuguhi pertunjukan yang penting namun membosankan: peragaan prosedur keselamatan dari awak kabin.
ADVERTISEMENT

Namun, maskapai Air New Zealand dari Selandia Baru kini menemukan cara unik untuk membuat prosedur keselamatan menjadi peragaan yang menarik untuk ditonton: semua pemerannya tidak memakai baju.

Agar tontonan lewat layar video itu tidak menjadi film porno, tubuh pemeran dicat menyerupai seragam pramugari, pramugara dan pilot Air New Zealand. Dengan demikian, tayangan itu membuat para penumpang penasaran yang otomatis membuat mereka menyimak prosedur mengenakan sabuk pengaman dan memakai masker saat tekanan udara di dalam kabin pesawat berkurang.

Tayangan yang diperangkan pemeran yang cantik, sintal dan ganteng itu ternyata mendapat sambutan besar. Pada Jumat pekan lalu, 3 Juli 2009, jumlah pengunjung video prosedur keselamatan penumpang ala Air New Zealand itu sudah diklik 1,2 juta pengunjung di laman Youtube. Padahal video itu baru empat hari ditayangkan.

Dalam tayangan video berjudul "The Bare Essentials of Safety" itu tiga awak kabin dan seorang pilot memperagakan sejumlah prosedur keselamatan di pesawat dengan hanya mengenakan sepatu. Tubuh mereka rupanya sudah dicat sedemikian rupa sehingga menyerupai seragam. Bahkan, tubuh seorang pemeran pramugari dicat seolah-olah dia mengenakan selendang di bagian leher.

Tayangan video berdurasi 3 menit 28 detik itu dibuat secara apik sehingga tidak memperlihat bagian vital para pemeran yang bisa menimbulkan kesan cabul.

"Menurut sulit untuk membuat orang tersenyum dan video ini memberi peluang untuk menarik perhatian banyak orang," kata pimpinan pemasaran Air New Zealand, Steve Bayliss.

Menariknya, para pemeran ternyata bukan aktor atau model profesional, melainkan staf Air New Zealand. (AP)

06 Juli 2009

Pacar Krisna Mukti Datang Membesuk

By Line : dedy kurniawan ---


Bintang iklan dan artis sinetron Krisna Mukti dalam waktu akan segera menjalani persidangan, menyusul berkasnya yang telah dilimpahkan pihak kejaksaan ke pengadilan. Sementara itu, sore tadi, Krisna Mukti mendapat kunjungan tamu istimewa. Christie Chasslam, pacar Krisna Mukti, datang ke Rumah Tahanan Kendari.

Terkait pelimpahan kasusnya pengadilan, Pengacara Krisna Mukti, Adnan Assegaf, mengakui hal tersebut. Menurut dia, informasi soal berkas kliennya yang telah dilimpahkan ke pengadilan, baru ia ketahui saat dirinya hendak memasukkan permohonan pengalihan tahanan ke kejaksaan siang tadi.

Sementara itu, pacar Krisna Mukti, Christie Chasslam yang tiba di Rumah Tahanan Kendari bersama tiga orang kerabatnya, mengaku sangat senang bisa bertemu dan melihat langsung keadaan Krisna Mukti selama menghuni salah sel di blok D Rutan Kendari.

Sebelum meninggalkan Rutan, kepada para wartawan, Christie hanya berharap supaya kasus yang menimpa kekasihnya itu bisa secepatnya selesai.