Dua situs Malaysia yakni Malaysiakini.com, Sarawakreport.org dua situs berita independen di Malaysia dan Prachatai.com situs berita independen di Bangkok mengalami serangan “DDoS”. Demikian laporan laporan Gayatrhy Venkiteswaran, Direktur Eksekutif Southeast Asia Press Alliance (SEAPA) mitra Kanal Informasi di Bangkok, hari ini. Ketiga situs berita tersebut lumpuh karena serangan tersebut.
“DDoS” adalah singkatan dari Distributed Denial of Service. Distributed Denial of Service adalah aktifitas menghambat kerja sebuah layanan (servis) atau mematikannya, sehingga user yang berhak tidak dapat menggunakan layanan tersebut. Dampak akhir dari aktifitas ini menjurus kepada terhambatnya aktifitas sasaran (layanan) yang dapat berakibat sangat fatal (dalam kasus tertentu). Pada dasarnya Distributed Denial of Service merupakan serangan yang sulit diatasi, hal ini disebabkan oleh risiko layanan publik di mana ISP/Admin akan berada pada kondisi yang membingungkan antara layanan dan kenyamanan terhadap keamanan. Seperti yang kita tahu, kenyamanan berbanding terbalik dengan keamanan. Maka risiko yang mungkin timbul selalu mengikuti hukum ini.
Beberapa aktifitas DDoS antara lain aktifitas flooding yakni membanjiri akses terhadap suatu server, memutuskan koneksi antara dua mesin, mencegah sasaran untuk dapat menggunakan layanan dan merusak sistem agar sasaran tidak dapat menggunakan layanan. Motif serangan DDoS antara lain alasan politik, ekonomi, mendapatkan akses, dan kejahatan.
“Serangan dimulai pada Selasa kemarin, (12 April 2011) pukul 11 pagi,” ujar Premesh Candran, CEO Malaysiakini.com kepada Kanal Informasi. Dan hingga kini para ahli tehnologi informasi di sana belum mampu mengatasi serangan ini.KI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar